Jumat, 29 Mei 2015

heaven hills



Berkali-kali aku melihat layar handphoneku yang sejak tadi tidak berdering sama sekali dengan memasang wajah harap-harap cemas . sudah hampir dua jam aku berdiri dipojok halte bis tak jauh dari kampus ku namun batang hidungnya Rico belum terlihat sama sekali. Aku sudah mencoba menghubunginya beberapa kali ke ponsel miliknya namun nihil tak satupun telephone yang dia gubris. Matahari bersinar dengan sangat terik membuat wajahku semakin lusuh dan tak karu-karuan. Ditengah lamunan handphone ku berdering melantunkan lagu heart attack demi lovato dengan muka riang sedikit kecewa aku mengangkat telephone itu bersemangat .
“ Hallo Co? Dimana? Aku udah nungguin kamu dua jam lebih disini, Mikha udah sampe kerumahnya kan? Sekarang jadi kan? “
“ Maaf banget Yas, kayanya hari ini Aku ga bisa jemput kamu deh “
“ loh kenapa ? Kamu kan udah janji ?? “ ucapku dengan nada kecewa
“ iya maaf Yas Mikha minta dianterin ke dokter, Maaf banget Yass “
“ Kamu kenapa ga bilang dari tadi? Kalo tau gini, Aku gak akan nungguin kamu sampe Bego kaya gini” air mataku sudah nyaris tumpah.
“ Maaf yass maaf “
“ kamu bilang kamu bakalan putusin Mikha dengan cepat?! Mana janji kamu Co! “
“ kita bahas ini nanti ya Yas “ KLIK Telephone dimatikan tiba-tiba, Air mata sudah menetes dengan lancar membasahi pipi. Mengapa jatuh cinta sesakit dan sesulit ini, ya mungkin akan menjadi sulit karena orang yang aku cintai sudah memiliki pasangan. Seharusnya aku sadar bahwa dia datang padaku disaat jenuh dan bosan dengan pacar lamanya. Aku hanya si batu lompatan tak lebih.
sesampainya dirumah aku hanya bisa menangis dibalik bantal bergambar hello kity. Terasa penat dan sakit memilukan. Sampai kapan ketidak jelasan ini membayangi ku .
sebelumnya perkenalkan namaku Mayasti Ajeng Rahayu, Namun lebih akrab dipanggil Ayas . aku mengenal sosok Rico sudah hampir 5 tahun lamanya sejak duduk dibangku SMP. Kalo boleh jujur Rico cinta pertamaku, pertama kali merasakan jatuh cinta dan pertama kali merasakan cinta diam-diam. Ternyata tak mudah memendam cinta begitu lama sampai akhirnya kami bertemu kembali dalam satu atap gedung universitas yang sama. Mulai dari sana lah keakraban kawan lama SMP Terjalin kembali namun dengan konteks berbeda. Aku mencoba memperjuangkan rasa yang telah tumbuh subur selama bertahun-tahun walau sang pria sudah memiliki wanita idaman lain. Murahan kah? Apakah kalian akan berargumen sambil menatapku sinis bahwa aku tak lebih dari faktor PHO Atau yang biasa disebut perusak hubungan orang? Aku mohon fikir kan kembali sebelum kalian menudingku begitu, bayangkan posisiku ini menjadi posisi kalian. Aku hanya menunggu tanpa mengganggu hubungan mereka, Aku hanya berharap tuhan memberikan aku kesempatan untuk menjaganya lebih baik. Lagipula Rico yang memberikanku kesempatan, Rico yang membukakan pintu hatinya untuk aku kunjungi.
Aku meraih handphoneku yang sempat aku lempar ke ujung kasur karena rasa kesal tadi siang, sekarang aku sudah jauh lebih tenang setelah menangis seharian. Aku mulai mengetik pesan di blackberry kesayanganku itu.
“ Rico, kalo udah kelar sama Mikha cepet hubungin aku. Ada yang mau aku obrolin sama kamu “
Lama sekali tak ada jawaban tak ada tanggapan sampai akhirnya aku tertidur pulas .
*
“AYASSSS“ Teriak rico sambil mengejar langkahku yang teralu cepat karena mencoba menghindarinya .
“AYAS DENGERIN AKU DULU!“ Bentak Rico sambil memegang tanganku erat, Aku mencoba tidak menatap kedalam matanya.
 “Maaf soal kemaren, seharian aku nemenin Mikha dia lagi sakit”
“ iya gak apa-apa ko”
“ oh iya aku baru baca juga Bbm dari kamu semalem,apa yang mau kamu obrolin?”
“ Gak ada, lupain aja”
“ Yas Maaf untuk saat ini aku belum bisa memilih antara kamu atau Mikha. Mau kan lebih bersabar sebentar lagi?”
“ Co, aku capek! capek dengan semua ketidak jelasaan ini. Ini hati co bukan Keset yang bisa kamu injek gitu aja tapi tulisannya masih welcome! “
“ kamu ngerti dong Yas! Kamu dateng tiba-tiba kehidup aku ngasih aku nyaman dan warna saat aku udah nemuin orang lain. Kalo kamu nanya sayangnya aku ke kamu kaya gimana aku Cuma bisa bilang sayangnya aku ke kamu sama kaya sayangnya aku sama Mikha. Aku sama mikha udah pacaran 4 tahun Yas kebayangkan susahnya pisah dan ngelepas gitu aja. Aku harap kamu bisa lebih bersabar dan mengerti “
“ iya semua salah aku, Salah aku yang gak tahu diri dan masih saja bersikeras memperjuangkan cinta pertama aku yang sudah menjadi milik orang lain. Cepat ataupun lambat kamu harus memilih Co, aku gak mau terus menerus menjadi yang kedua”
“ Ayas aku mohon bersabar sebentar lagi “
“ Jika pada saatnya tiba dan yang kamu pilih tetap bukan aku, mungkin aku harus lebih dari sekedar sabar karena sakitnya pasti akan sangat memilukan lebih dari ini”
“ Ayas, kalo aku gak bisa bikin kamu bahagia setidaknya aku gak akan bikin kamu sakit. Aku janji”
“ sory co aku harus segera masuk kelas “ ucapku sambil menghapus air mata disudut mata dan berjalan meninggalkan Rico yang mematung.
*
Jam sudah menunjukan pukul tiga lebih lima belas menit tapi dosen mata kuliah ekonomi sepertinya masih asik dengan cuap cuapnya didepan kelas ini, berkali-kali aku menatap jam dan layar telephone tertera 10 panggilan tak terjawab dan semua dari Rico. Aku ingin menghindarinya kali ini, aku ingin menyudahi semua kepahitan ini. Tapi mengapa rasa hati tak sanggup. Apakah aku terlalu mencintainya atau terlalu membutuhkannya? Atau apa? Cinta memang tak butuh alasan, itu memang benar. Berjuta-juta kali aku bertanya pada hati kecilku dan aku tak pernah menemukan jawaban mengapa aku bisa sebegini takutnya kehilangan Rico.
Pak munawar Dosen Ekonomi menyudahi pidato klasiknya dengan setumpuk tugas kliping dan presentasi. Kulihat beberapa murid menggerutu kesal karena ulah pak Munawar yang terkenal dengan prinsipnya memberi tugas. Aku segera membereskan beberapa buku dan pulpen yang berserakan diatas meja dan segera beranjak keluar ruang kelas.
“ Ayassss!!! “ Teriak Ira dengan teriakannya yang super duper kenceng
“ Buset udah kaya toa mesjid Lu ra! Apaan sih? “ ucapku dengan muka sinis
“ balik bareng gak? “
“ langsung balik kan? “
“ Anter ke Cafe taman dulu yu “
“ Ngapain? “
“ Temenin gue ketemuan sama anak kampus Indonesia jaya ya “
“ Yaelah sendiri aja kali “
“ Yas, lu tega banget sih “ Ucap Ira sambil memasang tampang memelas
“ iya iya iya yaudah ayo! “
Ira memang sahabat dekatku meskipun persahabatan kami terjalin belum cukup lama, Tapi Ira sudah memberikan rasa nyaman dan menyandang predikat sahabat terbaiku yang ada dikampus ini. Jujur saja ku akui untuk urusan bergaul atau bersosialisasi aku memang tidak pandai, teman ku masih bisa dihitung oleh mata tertutup. Dan satu hall lagi aku sangat tertutup bahkan kepada sahabat aku sendiri.
“ Mana lama amat sih Ra “ ucapku sesampainya di cafe taman dengan muka kusut
“ Yaelah Yas, sabar dikit kenapa. Barangkali dia kena macet “
“ Udah setengah jam nih “
“ iya bentaran lagi, kalo sejaman lagi dia ga dateng baru deh kita balik”
“ Gue ke toilet dulu yah” Ucapku pada Ira yang asik dengan gadget-nya. Sambil berjalan menuju toilet sambil membaca beberapa pesan singat dari Rico, Karena tidak memperhatikan jalan dan fokus membaca message dari Rico tanpa sadar aku menabrak meja yang diduduki seorang perempuan cantik sehingga membuat jus yang sedang dia minum mengotori pakaiannya. Aku terperanjat kaget.
“ Aduh Mbak maaf banget, saya gak sengaja” ucapku dengan tampang memelas, kulihat wajahnya menjadi merah padam aku yakin dia sangat marah kepadaku.
“ Mbak kalo jalan liat-liat dong jangan asik sama handphonenya terus” ucapnya setengah membentak karena aku merasa salah aku hanya tertunduk tak enak.
“ Maaf mbak, saya benar-benar tidak sengaja” ucapku lagi.
“ Ah sudahlah Mbak, gak ada gunanya juga bukan urusan yang besar mbak saya tinggal cuci bajunya dan semuanya beres, maaf tadi saya membentak mbak yah” ucapnya dengan senyum merona dia sungguh cantik sekali, kulitnya putih bersih rambutnya tergerai hitam panjang dan terlihat sangat intelek dengan baju yang ia kenakan meskipun sudah terkotori jus mangga akibat ulahku.
“ Sekali lagi saya minta maaf mbak “
“ Eh tunggu, nama Aku Pricilla gak usah panggil aku Mbak gak enak gitu “
“ Oh iya Pricill, Aku ayas. Maaf ya Pricill beneran deh aku ga sengaja”
“ Ah udah gak apa-apa lagian aku udah mau pulang kok, kamu kuliah dimana yas ? “
“ Universitas Dharma Putra Pri, kenapa?”
“ serius??”
“ serius, kenapa emangnya? “
“ ah engga, hehe kamu ada pin bb atau line? “
“ ada kok”
Setelah saling bertukar contact dan berkenalan dengan Ira Pricill pun berpamitan pulang duluan, Dia benar-benar sosok perempuan yang ramah dan friendly hanya dalam hitungan menit saja dia sudah bisa akrab dengan Ira dan aku.
Bahkan kami sampai membuat jadwal untuk bermain bersama beberapa minggu kedepan.
*
“ hallo ayas ?! “ sapa seorang perempuan diujung telephone sana
“ iya, dengan siapa yah? “ tanyaku heran
“ Aku pricill “
“ Pricill? Pricill mana? “
“ Cafe nabrak jus dan tumpah “
“ oh iya iya gue inget, Kenapa pri? “
“ lo dimana sekarang? “
“ rumah, kenapa ? “
“ yah, gue fikir lagi diluar. Haha gue lagi ngelayab sendirian gak ada temen nih. Rumah lo dimana? “
“ di komplek Permata hijau “
“ bbm alamat lengkapnya yah, gue kerumah lo aja deh . see you “ Klik telephone dimatikan aku masih terduduk heran baru kali ini menemukan manusia selangka pricilla .
Dan benar saja tak sampai satu jam dia sudah berada di depan hallaman rumahku dengan menggunakan dress santai warna peachnya dia terlihat lebih cantik dari kemarin. banyak hall yang dia ceritakan, baru pertama kenal pun aku sudah merasa akrab dan tak ada batasan antara kami. Seperti kita sudah mengenal cukup lama satu sama lain.
“ Jadi gue itu pindah pindah rumah udah ada puluhan kali jakarta bandung jakarta bandung, baru setahun lah gue menetap permanen dijakarta ini makanya gue gak punya temen Yas, tapi entah kenapa gue juga heran begitu melihat lo sama Ira gue merasa nyaman dan pengen kenal deket “
Singkat cerita hubungan kedekatan tak disengaja antara aku, Pricill dan Ira pun semakin baik. Kami sudah seperti tiga sejoli yang sulit dilepaskan meskipun tak satu atap kampus yang sama. Pricill jadi lebih sering menginap dirumah ku karena orang tuanya yang tidak menetap tinggal di jakarta karena bisnisnya di beberapa kota besar di indonesia. kami menjadi sering terbuka atas apapun, bahkan aku yang tidak terlalu sering bercerita pun menjadi sangat terbuka terhadap pricill.
“ lo kenapa Yas? Dipelototin aja terus tuh handphone “ Sindir Pricill yang sedang tertidur dengan manis diatas kasur ku yang empuk.
“ pernah ngalamin yang aku alamin gak? Kalo engga gue gak akan cerita deh, karna orang yang gak pernah ada diposisi gue pasti bakalan bilang gue 100% salah tanpa terkecuali “
“ iya kenapa dulu? Mana gue tau kalo lo ga cerita apapun “
“ Gue... Gue suka sama orang yang udah punya pacar. Dia cinta pertama gue dari SMP, Ya gue tau gue salah tapi dia juga kok yang membukakan pintu hatinya sama gue Pri, dia berjuta kali berjanji untuk milih gue ketimbang pacarnya yang katanya dia rasa sayang dia ke gue lebih besar dari rasa sayangnya sama pacarnya. Tapi kayanya gue Cuma si batu loncatan yang dia butuhin ketika dia lagi gak baik sama pacarnya. Gue hanya dimanfaatin keadaan, tapi gue ga bisa benci. Setiap gue mau beranjak pergi dia selalu dateng dengan semua janji dan harapan yang bikin gue percaya kelak suatu saat nanti gue emang akan mejadi satu-satunya yang dia punya. Tapi entah kapan “ cerita ku dengan air mata yang sudah tumpah, Pricill mengelus elus punggungku dengan wajah prihatin.
“ gak ada yang salah Yas, mungkin itu takdir . Cuma gimana kalo pacarnya si cowok itu ngebalikin pertanyaan sama lo ? Bayangin lo ada di posisi si cewek itu, yang sudah merakit hubungan selama itu sama si cowok yang ternyata ngibulin dia dari belakang. Gue yakin lo pasti gak akan tega kan? Lo dan dia sama-sama cewek . lo pernah mikirin gimana perasaan dia kalo dia tau? Dia loh yang bener-bener jadi korban disini. Gue gak nyalahin lo atau siapapun atau bahkan memihak siapapun. Baru kali ini gue punya sahabat deket kaya lo yas, dan gue ngerasa sayang sama lo dan sama Ira juga jadi gue gak mau sahabat gue sedih dan nangis. Jadi yang harus lo lakuin bukan menunggu si cowok mutusin ceweknya, tapi move on dan mencari yang lain. Masih banyak kok diluar sana cowok yang lebih baik. Inget karma Yas, kalo dia bisa ngelakuin hall ini sama ceweknya dia juga bisa ngelakuin ini sama lo kelak . “
Aku terdiam tak sepatah katapun keluar dari mulutku yang mungil, hanya air mata yang dapat menguraikan semuanya .
“ hubungan gue juga sekarang lagi gak baik sama cowok gue, gue ga tau dia dimana sama siapa dan ngapain dalam sehari bisa dihitung jari deh dia ngehubungin gue.  Ada beberapa temen gue juga yang pernah mergokin dia jalan sama cewek lain yang entah siapa. Tiap gue tanya selalu nyangkal, bukannya gue gak mau pergi tapi gue terlalu sayang meskipun disakitin terus menerus, tapi gue yakin pasti suatu saat akan ada titik dimana gue bener-bener capek dan pergi ninggalin dia. “ cerita Pricill berkaca-kaca.
*
“Let me love you.. with all mu heart, youre the one for me you are ligh in my soul..let me hold you with my arm, i wanna feels love again..i wanna feels love again.. coz i know love is you “
petikan gitar dengan suara khas Rico yang merdu membangunkan aku dari tidur malam ini,kulihat Pricill yang mendadak ingin tidur dirumahku sudah tertidur dengan pulasnya ditemani oleh boneka tedy bear kesayanganku. Aku beranjak bangun dan mencari sumber suara tersebut,aku berlari turun kehalaman rumah, kulihat Rico berdiri disana dengan gitar akustik warna coklat mudanya. Aku Terbelak kaget sambil melihat jam yang melingkar di tangan, jam menunjukan pukul 00:00 artinya tepat pukul dua belas malam .
“ Rico?? “
“ Happy Eight Month anniversary sayang “ ucapnya lembut, dan aku baru saja teringat bahwa hari ini tepat tanggal 20 merupakan hari jadi kita yang ke delapan meskipun dengan status yang belum jelas adanya .
“ Thanks Co “ ucapku sambil tersipu malu-malu .
“ Make a wish dulu buat hubungan kita “ Ucap Rico sambil menyalakan lilin diatas kue cupcakes bergambar wajah ku dan rico dengan tulisan besar Happy Annivesarry ke 8 bulan . aku memejamkan mataku sesaat sebelum mulai meniup lilin tersebut .
“ lama amat make a wish nya “ sindir Rico dengan candaanya yang khas.
“ Banyak hall yang aku minta di hari anniv kita ini , selain aku pengen hubungan kita lebih baik lagi aku juga pengen hubungan kita ada kejelasaan “ ucapku sendu, Rico Terdiam aku rasa dia mulai tersindir dengan ucapanku .
“ Hemm.. ada satu surprise lagi buat kamu sayang, tapi ada syaratnya “
“ apa syaratnya? “
“ tutup dulu matanya sama kain ini yah sampe aku bilang buka baru kamu boleh buka mata kamu “ Aku menggangguk tanda setuju dan memasukin mobil Rico yang entah akan dibawa kemana . sepanjang perjalan tak sepatah katapun keluar dari bibirku entahlah senang dan sedih bercampur aduk tak karuan .
Cukup lama perjalanan ditempuh akhirnya sampai juga aku ditempat yang dituju,Rico membantuku turun dari mobilnya. yang aku rasakan hanya angin yang cukup besar menerpa wajahku, aku yang tak ada persiapan dan hanya memakai baju piyama bergambar doraemon merasa sangat kedinginan. Tak lama Rico membantuku melepaskan kain penutup mataku, Aku membuka mataku perlahan. Kulihat dua kursi kayu dan satu buah meja terisi dengan beberapa minuman dan makanan ditengahnya ada lilin dan bunga dikelilingi oleh cahaya lampu kota nan jauh disana sungguh suasana romantis sekali .
“ Ah damn, so romantic “ ucapku sambil memeluk tubuh Rico .
“ You like it ? “
“ Really love , nice . dimana kita ? “
“ sebut saja namanya heaven hill, I love you Yass “
“ Rico, apakah kamu akan melakukan hall yang sama saat kamu dan Mikha merayakan hari anniv ? “
“ .... “ tak ada jawaban Rico hanya memandangku ragu
“ Jawab! “
“ Tentu, kenapa kamu bertanya seperti itu ? “
“ itu tandanya aku tidak lebih special dari Mikha bukan?”
“ Ayolah Yass, ini bukan waktu yang tepat membahas itu “
“ Ini justru waktu yang tepat, delapan bulan lamanya Co. Itu bukan waktu yang sebentar aku tak mau menghabiskan separuh waktu dari hidupku untuk menjadi benalu dikehidupan kamu dan Mikha, kalau kamu tidak bisa melepaskan Mikha, sebaiknya aku yang memilih mundur dan pergi . kamu harus memilih Co, tidak bisa kamu memiliki keduanya meskipun kamu merasa sikapmu sudah Adil, aku manusia memiliki keterbatasan hati. Jujur saja aku tidak butuh ini! Tidak butuh bunga,cupcakes,petikan gitar,suara indah! Aku tidak membutuhkan itu! Yang aku butuhkan kepastian, untuk apa aku merasa bahagia diatas penderitaan Mikha yang mungkin sedang menangis tersedu meratapi pacarnya yang entah ada dimana sekarang. “ Kini aku mulai menangis menangis dengan amat kencang, menangis dengan suara tertahan kali ini aku sungguh tidak bisa menahan semua ini lebih lama lagi dari hatiku.
“ Ayas Maaf “ Ucap Rico sambil memeluk tubuhku yang menggigil dan menangis sendu.
“ Aku pergi Co,Aku akan pergi..sungguh” ucapku sambil terisak
“ Maaf untuk waktu yang tidak tepat. Sungguh kamu akan pergi? “
“ Entahlah tapi aku tidak ada pilihan lain, aku tidak ingin terus begini. Aku pun ingin bahagia “
“ bisakah kita bahas ini lain kali? Aku gak mau kamu merusak perayaan hari jadi ke 8 kita, ini terlalu sayang untuk dilewatkan dengan tangisan. Aku mohon tersenyumlah jangan ada air mata “ Ucap Rico sambil menghapus air mata disudut mataku .
“ Nyanyikan satu buah lagu untuk aku! Cepattt... “ Ucapku mencoba tersenyum.
“ Oke “ Ucap rico sambil membawa gitarnya dan melantunan lagu favorite ku “ LOVE IS YOU-TEN2FIVE ” berulang-ulang kali.
*
Setelah cukup puas bercengkrama dan saling mengutarakan hingga pagi tiba akhirnya aku diantarkan pulang dengan segera oleh Rico. sesampainya dirumah kulihat pricill masih diposisi seperti malam tadi,aku mencoba membangunkan Pricill yang tertidur sangat pulas karena waktu sudah menunjukan pukul sembilan pagi setahuku dia ada kuliah jam sepuluh pagi ini.
“ Pricill bangun Hey “ ucapku sambil mengguncang-guncang tubuhnya yang lenjang,namun tak ada jawaban aku mengguncangnya lagi namun tetap tak ada gerakan dan tanggapan. Aku mulai panik,aku tarik selimut yang menyelimuti tubuhnya kulihat ada tisu bersimbah darah dari balik selimut tebal itu, aku semakin panik tak menentu ku guncang lebih kencang lagi tubuhnya namun tetap tak ada tanggapan.
“ PRICILL LO KENAPA? ? “ aku mulai sangat panik, aku segera menekan nomor telephone rumah sakit untuk membawanya segera ke UGD.
Setelah cukup lama Ambulance datang dan membawa pricill serta aku menuju rumah sakit, sepanjang perjalanan kerumah sakit perasaanku tak menentu. Berkali-kali aku menghubungi ponsel Rico dan Ira dan mereka berjanji untuk bertemu di rumah sakit segera untuk menenangkanku.
Pricill ditangani dengan segera, dokter dan beberapa suster langsung memasuki ruangan yang aku dilarang untuk ikut masuk kedalam sana, tak lama Ira datang dan memeluk tubuhku yang menggigil ketakutan.
“ Gue gak tau Pricill kenapa Ra, Gue beneran gak tau “ tangisku mulai pecah karena panic
“ Lo tenang dulu, semoga Pricill gak kenapa-kenapa yah “ Ucap Ira mencoba menenangkanku.
“ Siapa kerabat dekatnya pasien atas nama Pricill ? “ Tanya dokter dengan muka pucat pasi yang tiba-tiba keluar dari dalam ruangan tadi.
“ Saya dok “ Ucap ku tegang
“ Bisa ikut saya sebentar? “
“ Bisa “ Aku mengikuti langkah kaki dokter tersebut menuju sebuah ruangan khusus, tidak terlalu besar namun rapih.
“ sejak kapan Pricill mengidap penyakit ini? “ Tanya dokter dengan mimic muka serius
“ Penyakit? Penyakit apa ya dok ? “ tanya ku heran
“ anda sungguh tidak tau perihal penyakit yang menimpa kerabat anda itu ? “
“ dia tidak pernah bercerita tentang itu dok, apa yang terjadi ? “
“ pricilla terkena penyakit kanger hati akut, stadium akhir. Penangannya terlambat sell-sell kangkernya sudah menjalar kemana-mana “ jelas dokter panjang lebar, aku terbelak kaget pasalnya aku sama sekali tidak tau tentang ini, Aku baru mengenal pricill satu bulan dan itu tidak cukup untuk aku mengetahui semua masalah hidupnya terkecuali tentang papa dan mamanya yang tidak pernah punya waktu dengannya. Aku keluar dari ruang dokter tersebut dengan wajah pucat pasi kulihat Rico sudah datang dan menghampiriku untuk menguatkanku .
“ Yas, kata suster Pricill udah sadar udah bisa ditengok tapi harus gantian “ ucap Ira sambil memegang pundak ku.
“ yaudah kalian tunggu disini yah, Aku masuk duluan “ ucapku sambil masuk keruang dimana pricill dirawat, aku harus memakai baju ICU dulu sebelum akhirnya bisa melihat pricill dari dekat.
“ Pricill kamu kenapa? “ ucapku lembut sambil mengusap kepalanya.
“ Aku Cuma kecapean kok yas “ ucap Pricill dengan suara yang lemah hampir nyaris tak terdengar.
“ Pri, kamu sudah anggep aku sahabat kamu kan meskipun baru sebulan kita kenal? Kalo ada apa-apa itu cerita, mustahil kamu gak tau tentang penyakit yang sedang kamu derita, mustahil kamu gak tau! Kenapa kamu ga share sama aku atau Ira? Katanya kamu sayang sama aku dan Ira? “
“ Yass, Aku udah gak berarti lagi hidup didunia ini. Aku capek aku gak tau harus menceritakan penyakit ini sama siapa. Dan aku gak mau merepotkan kamu dan ira yang baru aku kenal satu bulan ini Yas.. maafkan aku karna sudah menyeret kamu kedalam masalah hidup aku. Orang tua ku yang sibuk dengan bisnisnya dan kerap kali tidak akur saat bertemu membuat aku sudah jauh menjadi anak broken home “
“ lalu pacar kamu kemana? “
“ dia pun sama Yas, sudah hampir satu tahun ini sikapnya berbeda dia bilang begitu mencintaiku tapi kenyataanya dia tak pernah punya waktu lebih untuk aku “ pricill sudah tumpah dengan air matanya membuat aku terharu dan tak kuasa menahan tangis juga, nyatanya aku lebih beruntung meskipun kedua orang tuaku pun sama sibuknya dan jarang bertemu setidaknya keharmonisan keluargaku tetap terjaga dengan baik.
“ Pricill jangan anggap aku sama Ira orang lain lagi ya, Anggap aku dan Ira bagian dari keluarga kamu, boleh aku minta nomor telephone orang tua mu? Sebagaimana buruknya hubungan mereka aku yakin mereka tidak mungkin tinggal diam kalau tau anaknya seperti ini “ ucapku sambil mengusap air mata yang menetes sedikit demi sedikit membanjiri wajah mulus Pricill, tak lama pricill mengangguk tanda setuju dan menyuruhku mengambil handphonenya dari dalam tas warna hitam milik pricill.
“ Ayass, makasih banyak yah. Baru kali ini aku merasakan memiliki sahabat “ ucapnya dengan senyum termanis yang pernah aku lihat, ahhh aku tak kuasa menahan sendu ini ku percepat langkahku keluar ruangan lalu menangis hebat diluar ruangan ditemani Ira dan Rico.  setelah cukup merasa tenang kutekan nomor yang bertuliskan “ mylovely mom “ .
“ Hallo pricil ada apa? “ sapa seorang wanita diujung sana, Aku mencoba lebih tenang menghela nafas panjang sebelum berbicara.
“ Hallo selamat sore tante, Aku Ayas temen deket Pricill “
“ Ayas? Temen deket? Setahu tante Pricill tidak memiliki sahabat dekat. Ada apa Ayas?Pricillnya mana? “
“ Iya kita memang baru kenal tante tapi kedekatan antara kita sudah terjalin cukup baik, Pricill sekarang sedang dirawat dirumah sakit Cahaya harapan jakarta tante. Boleh aku minta tante datang kemari? “
“ Pricill sakit? Sakit apa? Tumben sekali dia sakit hingga harus dirawat biasanya dia paling anti dengan rumah sakit. Saya kebetulan sedang sibuk-sibuknya Ayas, coba kamu telephone papinya saja. Saya sedang berada di singapura hari ini dan beberapa minggu kedepan,ada beberapa meeting yang tidak bisa saya tinggalkan. Setahu saya papinya Pricill sedang berada di jakarta, kamu bisa menghubungi dia dan beritahukan kepada dia bahwa anaknya sakit “
  Pricill mengidap penyakit berat tante, Kanker hati akut stadium akhir. Tidak kah tante merasa tersentuh? Anak semata wayang tante bertahan dan menutupi sakitnya tanpa ada yang perduli. Tante tidak merasa sedih? Tak ada rasa rindu? Tak perdulikah? Tinggalkanlah sedikit setumpuk pekerjaan tante dan saya berharap tante mau meluangkan sedikit saja waktunya untuk membahagiakan anak semata wayang tante yang mungkin waktunya tidak lama lagi. Tante seorang Ibu dan saya rasa tante lebih memiliki naluri tersebut dibandingkan saya yang baru kenal dengan Pricill satu bulan “ Ucapku dengan air mata sudah tumpah merasa sakit mendengar kata-kata ibunda pricill seolah tak perduli.
“ dimana pricill dirawat? Saya segera pulang ke jakarta hari ini “
“ dirumah sakit Cahaya harapan No 102 Lantai 5 tante, terimakasih sudah meluangkan waktunya “ Klikk telephone ku matikan segera. Ira terus-terusan mengusap-usap punggungku. Aku tau bagaimana rasa sakit yang diderita Pricill bertambah menjadi dua kali lipat dari seharusnya.
“ Ira, Mami lo lagi sakit dirumah kan? Gue gak apa-apa ditemenin Rico aja. Lo pulang gih “ Ucapku
“ Lo yakin gak apa-apa gue tinggalin? “
“ iya gak apa-apa, Pricill tanggung jawab gue aja lagian ada Rico kok disini “
“ yaudah besok pagi-pagi gue balik lagi kesini yah, titip Ayas ya Co. Kalo bukan nyokap gue sakit gak mungkin gue tinggalin Ayas sendirian “
“ Lo santai aja Ra, Ayas aman sama gue kok “ ucap Rico meyakinkan. Setelah berpamitan dan menguatkanku Ira segera bergegas pergi karena ibundanya sedang sakit demam tinggi dirumah dan tak bisa ditinggal lama. Aku mengajak Rico ikut masuk kedalam ruangan tempat Pricill dirawat untuk memperkenalkan Rico pada Pricilla. Dengan langkah perlahan aku dan Rico memasuki ruangan tersebut .
“ KIDOT!!! “ Teriak Pricill seketika, Aku tercengang kaget Begitu pula Rico.
“ Kalian saling kenal? “ tanyaku bingung.
“ Kidot kamu tau aku sakit? Tau dari mana? “ ucap Pricill mencecar Rico dengan berjuta pertanyaan.
“ Co, kamu kenal Pricill??? “ aku semakin bingung dan tak mengerti .
“ Yas, jangan bilang kalo cowok yang kamu ceritain tempo hari itu adalah Kidot!!! “ Pricill berteriak hebat, tubuhku bergetar mungkinkah bisa sekebetulan ini? Mungkinkah Pricill itu adalah Mikha.
“ RICO JANGAN DIEM AJA DONG! JELASIN SEMUANYA ADA APA INI? DIA SIAPA? KAMU MENGENAL DIA??? “ Kini aku mulai terpancing emosi, ruangan menggema dengan suara teriakanku yang bergetar.
“ Dia Mikha “ ucap Rico sambil tertunduk kaku.
“ Mikha??? “ Aku semakin tak mengerti dan dag dig dug tak karuan.
“ Mikha itu nama panggilan kesayangan aku buat Amelia Pricilla putri, yaitu dia. Dan Kidot nama panggilan kesayangan dia buat aku “
“ Ayas, jelasin sama gue!!! Kidot cowok yang lo ceritain tempo hari itu sama gue?? “ suara Pricill terdengar melemah.
“ Maafin gue Pricil, Maaf untuk kebodohan yang gue lakukan. Maaf sudah mengambil Kidot milik lo!!! Maaf untuk semua hall yang sudah dan telah terjadi. Seandainya waktu bisa gue puter balik gue bakalan rela ngelepas Kidot lo kalo gue tau Mikha itu adalah elo !! gue rasa udah gak ada gunanya lagi gue disini, gue pulang ya. Cepet sembuh ya Pricillia alias Mikha, gue udah telephone nyokap lo mungkin nanti malem dia sudah sampai disini. Rico Titip Pricill ya, Pricill gue balik yah, Kan udah ada Rico yang jagain lo. Co gue mundur, gue mohon jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi “ Aku berlari keluar ruangan berlari kencang menelusuri koridor koridor rumah sakit sambil menangis tersedu, dan bergegas pulang kerumah .
Berpuluh-puluh kali kudengar handphone ku  berdering kencang kulihat nama Rico tertera disana, aku menyembunyikan wajahku dibalik bantal. Rasanya sakit sekali sangat sakit sekali. Kejadian tadi berulang kali terekam jelas dibenak ku. Seandainya aku tahu lebih dulu bahwa Mikha itu adalah pricill tidak akan setega ini aku menyakitinya dan bersikeras tidak melepaskan Rico. malam semakin larut aku tetap masih tidak bisa berhenti menangis, kudengar suara rintikan hujan yang turun dengan perlahan diluar sana, tercium bau basah tanah menyengat menambah suasa duka malam ini.
“ AYASSSSSS!!!! “ Suara teriakan mengagetkan aku dengan tiba-tiba.
“ AYASSSSSSSSS!!!! “ Aku beranjak dan mengintip dari balik tirai jendela kamarku, kulihat Rico dengan tubuh basah kuyup berdiri di depan pagar rumahku. Aku tidak berlari dengan segera keluar rumah seperti biasanya, aku hanya berdiri dibalik tirai sambil menangis kencang,aku terkulai lemah terduduk dilantai dengan tangis yang semakin membahana hingga aku merasa kantuk dan tertidur tetap diposisi itu.
*
Aku terbangun dengan kepala yang terasa berat dan mata panda sisa menangis semalam, tiba-tiba teringat Rico aku segera mengintip dari balik tirai jendela dan kulihat Rico masih didepan pagar rumahku terduduk dengan pakaian basah kuyup. Aku yang merasa tersentuh langsung berlari kecil keluar rumah menghampiri Rico.
“ CO!! “ ucapku sambil menggoyangkan tubuhnya yang dingin sedingin es batu.
“ Ayass, Akhirnya kamu keluar juga “ ucapnya lemah sambil tersenyum parau.
“ ada apa lagi? Seharusnya kamu engga disini Co! Kasian Pricill kalo ditinggalin sendirian “
“ Mikha koma, semalam kami beratem hebat dan tiba-tiba dia pingsan Yass. Sumpah aku gak pernah tau perihal penyakit yang menimpa Mikha, seandainya aku tau tidak akan pernah aku menyaiti hatinya Yas “
“ Pricill koma lagi?? Kenapa kamu tinggalin Rico!!! “
“ Pricill manggil manggil terus nama kamu yas “ aku terdiam cukup lama, tubuhku serasa lemas. Seharusnya dia membenci ku! Seharusnya pricill membenci aku yang sudah sangat jahat kepadanya.
“ kamu mau kan ikut aku ke rumah sakit yas, anggap aku memohon “ baru kali ini aku melihat Rico menangis dan sekacau ini, aku mengganguk tanda setuju dan segera melaju diatas motor Rico menuju rumah sakit.
Rico menjalankan motor dengan kecepatan tak terkendali bisa kurasakan jantungnya berpacu lebih cepat. Perjalanan jauh bisa ditempuh dalam waktu 10 menit. Sesampainya dirumah sakit Rico berlari menuju ruangan pricill dan aku mengikuti nya dengan langkah cepat.
“ Dok, Mikha sudah siuman ? “ tanya Rico panic dokter hanya mengangguk dengan wajahnya yang pucat, Rico bergegas masuk kedalam ruangan diikuti aku yang sama panicnya . kulihat Pricill terkulai sangat lemah wajanya yang cantik terlihat pucat sekali.
“ Kidot, kaki aku sakit gak bisa digerakin “ ucap Pricill dengan mata berkaca-kaca sambil terus mencoba menggerakan kakinya.
“ Hay pricill, kamu baik-baik saja kan? “
“ Ayas, jangan pergi lagi seperti kemarin aku mohon. Aku mohon disisa umurku aku ingin mengisinya dengan orang-orang yang aku sayang, berkat kamu mama mau datang menjenguk aku dan sekarang sedang pergi makan bersama papa. Aku bahagia Yas, dan kebahagiaan aku akan lengkap dengan hadirnya kamu. Maaf untuk bentakan yang kemarin aku hanya emosi sesaat tanpa memikirkan ribuan kebaikan yang sudah kamu lakukan “ ucap Pricill lirih sambil menggengam tanganku erat.
“ Pricill Maaf “ hanya kata itu yang dapat keluar dari mulutku serta air mata yang berjatuhan dengan hebat membanjiri pipiku.
“ Rico, Ajak aku ke heaven hills  “ ucap Pricill dengan lemah.
“ kamu tau heaven hills ? “ tanyaku heran sambil melirik rico yang tertunduk kaku.
“ Rico sudah cerita semuanya Yas, Aku boleh kan mengunjungi tempat special yang diberikan Rico buat kamu? “
“ tapi kondisi kamu kan sedang tidak bagus sayang “ ucap Rico sambil mengusap kepala Pricill dengan muka dan tatapan sendu. Tak ada lagi perasaan cemburu kini, yang ada hanya perasaan haru menyelimuti hatiku .
“ Aku mohon Kidot, aku mohon. Sekali saja untuk terakhir kalinya “
“ apa sih ! kalo ngomong jangan kemana aja! Aku yakin kamu bisa bertahan dan sehat kembali kemudian menikah dan hidup bahagia dengan Rico! “ ucapku menyanggah ucapan Pricill
“ Yass, aku mohon ajak aku ke heaven hills. Aku bosan tertidur terus disini aku ingin menikmati pegunungan bintang. Aku mohon “
Aku menarik nafas panjang dan menyetujui permohonan Pricill. Aku mencoba melobi kedua orang tua pricill dan dokter, setelah mendapatkan ijin kami bergegas memboyong Pricill menaiki mobil papinya Pricill karena hari ini Rico tidak membawa mobil. Sepanjang perjalanan Pricill hanya terdiam dan tersenyum, sampai akhirnya perjalan kami selesai tibalah kami di heaven hills tempat special bagi ku. Ku bantu Pricill menaiki kursi rodanya dan memakaikannya mantel tebal karena anginnya sangat kencang.
“ tempat yang indah “ ucap Pricill lirih. Aku terduduk diatas batu dekat kursi roda pricill ditemani Rico disamping kanan kursi roda pricill.
“ Ayas, makasih yah disisa sisa umur aku, aku bisa merasakan indahnya memiliki sahabat . indahnya berjuang untuk hidup dan memaafkan. Co, nanti kalo aku gak ada janji sama aku jagain ayas jangan sakitin dia kaya kamu sakitin aku yah Co! Aku sayang kalian berdua, kalian penting. Kalian special. Terimakasih yah yass untuk tidak egois terhadap perasaan kamu sendiri. Kamu memang teman yang baik. “ jelas Pricill panjang lebar sambil terisak, aku sudah menangis tak tertahankan, lama kami saling berdiam diri.
“ malam sudah tiba, kita pulang yu Mik. Nanti kamu dicariin dokter dan orang tua kamu “ ajak Rico sambil beranjak berdiri, Mikha terduduk seperti tertidur matanya terpejam bagai tak bernyawa. Rico mengguncangkan tubuh Mikha lagi, namun tetap tak ada tanggapan. Aku mulai panic berdiri dan ikut ikutan memanggil manggil nama Pricill, namun dadaku terasa sesak saat aku dapati nafasnya sudah benar-benar tidak ada... pricill meninggal, pricill pergi lebih cepat dan meninggalkan rasa sedih yang mendalam di hati aku maupun Rico. aku memeluk tubuh pricill diatas kursi roda di heaven hill dengan air mata dan ucapan maaf berjuta-juta kali, kulihat Ricopun menangis sambil menggenggam tanganku ..
“ pricill !! pricill bangunnnn “ aku menangis dengan histeris , Rico mencoba menenangkanku.
Pricill maaf untuk semua ini dan terimakasih untuk persahabatan yang baru terjalin sebentar namun terasa berarti..
Pricilia, tenang disana . aku akan sangat merindukan kamu .

 TAMAT