Berkali-kali aku melihat layar handphoneku yang
sejak tadi tidak berdering sama sekali dengan memasang wajah harap-harap cemas
. sudah hampir dua jam aku berdiri dipojok halte bis tak jauh dari kampus ku
namun batang hidungnya Rico belum terlihat sama sekali. Aku sudah mencoba
menghubunginya beberapa kali ke ponsel miliknya namun nihil tak satupun
telephone yang dia gubris. Matahari bersinar dengan sangat terik membuat
wajahku semakin lusuh dan tak karu-karuan. Ditengah lamunan handphone ku
berdering melantunkan lagu heart attack demi lovato dengan muka riang sedikit
kecewa aku mengangkat telephone itu bersemangat .
“ Hallo Co? Dimana? Aku udah nungguin kamu dua jam
lebih disini, Mikha udah sampe kerumahnya kan? Sekarang jadi kan? “
“ Maaf banget Yas, kayanya hari ini Aku ga bisa
jemput kamu deh “
“ loh kenapa ? Kamu kan udah janji ?? “ ucapku
dengan nada kecewa
“ iya maaf Yas Mikha minta dianterin ke dokter, Maaf
banget Yass “
“ Kamu kenapa ga bilang dari tadi? Kalo tau gini,
Aku gak akan nungguin kamu sampe Bego kaya gini” air mataku sudah nyaris
tumpah.
“ Maaf yass maaf “
“ kamu bilang kamu bakalan putusin Mikha dengan
cepat?! Mana janji kamu Co! “
“ kita bahas ini nanti ya Yas “ KLIK Telephone
dimatikan tiba-tiba, Air mata sudah menetes dengan lancar membasahi pipi.
Mengapa jatuh cinta sesakit dan sesulit ini, ya mungkin akan menjadi sulit
karena orang yang aku cintai sudah memiliki pasangan. Seharusnya aku sadar
bahwa dia datang padaku disaat jenuh dan bosan dengan pacar lamanya. Aku hanya
si batu lompatan tak lebih.
sesampainya dirumah aku hanya bisa menangis dibalik
bantal bergambar hello kity. Terasa penat dan sakit memilukan. Sampai kapan
ketidak jelasan ini membayangi ku .
sebelumnya perkenalkan namaku Mayasti Ajeng Rahayu,
Namun lebih akrab dipanggil Ayas . aku mengenal sosok Rico sudah hampir 5 tahun
lamanya sejak duduk dibangku SMP. Kalo boleh jujur Rico cinta pertamaku,
pertama kali merasakan jatuh cinta dan pertama kali merasakan cinta diam-diam.
Ternyata tak mudah memendam cinta begitu lama sampai akhirnya kami bertemu
kembali dalam satu atap gedung universitas yang sama. Mulai dari sana lah
keakraban kawan lama SMP Terjalin kembali namun dengan konteks berbeda. Aku
mencoba memperjuangkan rasa yang telah tumbuh subur selama bertahun-tahun walau
sang pria sudah memiliki wanita idaman lain. Murahan kah? Apakah kalian akan
berargumen sambil menatapku sinis bahwa aku tak lebih dari faktor PHO Atau yang
biasa disebut perusak hubungan orang? Aku mohon fikir kan kembali sebelum
kalian menudingku begitu, bayangkan posisiku ini menjadi posisi kalian. Aku
hanya menunggu tanpa mengganggu hubungan mereka, Aku hanya berharap tuhan
memberikan aku kesempatan untuk menjaganya lebih baik. Lagipula Rico yang
memberikanku kesempatan, Rico yang membukakan pintu hatinya untuk aku kunjungi.
Aku meraih handphoneku yang sempat aku lempar ke
ujung kasur karena rasa kesal tadi siang, sekarang aku sudah jauh lebih tenang
setelah menangis seharian. Aku mulai mengetik pesan di blackberry kesayanganku
itu.
“ Rico,
kalo udah kelar sama Mikha cepet hubungin aku. Ada yang mau aku obrolin sama
kamu “
Lama sekali tak ada jawaban tak ada tanggapan sampai
akhirnya aku tertidur pulas .
*
“AYASSSS“ Teriak rico sambil mengejar langkahku yang
teralu cepat karena mencoba menghindarinya .
“AYAS DENGERIN AKU DULU!“ Bentak Rico sambil
memegang tanganku erat, Aku mencoba tidak menatap kedalam matanya.
“Maaf soal
kemaren, seharian aku nemenin Mikha dia lagi sakit”
“ iya gak apa-apa ko”
“ oh iya aku baru baca juga Bbm dari kamu semalem,apa
yang mau kamu obrolin?”
“ Gak ada, lupain aja”
“ Yas Maaf untuk saat ini aku belum bisa memilih
antara kamu atau Mikha. Mau kan lebih bersabar sebentar lagi?”
“ Co, aku capek! capek dengan semua ketidak jelasaan
ini. Ini hati co bukan Keset yang bisa kamu injek gitu aja tapi tulisannya
masih welcome! “
“ kamu ngerti dong Yas! Kamu dateng tiba-tiba
kehidup aku ngasih aku nyaman dan warna saat aku udah nemuin orang lain. Kalo
kamu nanya sayangnya aku ke kamu kaya gimana aku Cuma bisa bilang sayangnya aku
ke kamu sama kaya sayangnya aku sama Mikha. Aku sama mikha udah pacaran 4 tahun
Yas kebayangkan susahnya pisah dan ngelepas gitu aja. Aku harap kamu bisa lebih
bersabar dan mengerti “
“ iya semua salah aku, Salah aku yang gak tahu diri
dan masih saja bersikeras memperjuangkan cinta pertama aku yang sudah menjadi
milik orang lain. Cepat ataupun lambat kamu harus memilih Co, aku gak mau terus
menerus menjadi yang kedua”
“ Ayas aku mohon bersabar sebentar lagi “
“ Jika pada saatnya tiba dan yang kamu pilih tetap
bukan aku, mungkin aku harus lebih dari sekedar sabar karena sakitnya pasti
akan sangat memilukan lebih dari ini”
“ Ayas, kalo aku gak bisa bikin kamu bahagia
setidaknya aku gak akan bikin kamu sakit. Aku janji”
“ sory co aku harus segera masuk kelas “ ucapku
sambil menghapus air mata disudut mata dan berjalan meninggalkan Rico yang
mematung.
*
Jam sudah menunjukan pukul tiga lebih lima belas
menit tapi dosen mata kuliah ekonomi sepertinya masih asik dengan cuap cuapnya
didepan kelas ini, berkali-kali aku menatap jam dan layar telephone tertera 10
panggilan tak terjawab dan semua dari Rico. Aku ingin menghindarinya kali ini,
aku ingin menyudahi semua kepahitan ini. Tapi mengapa rasa hati tak sanggup.
Apakah aku terlalu mencintainya atau terlalu membutuhkannya? Atau apa? Cinta
memang tak butuh alasan, itu memang benar. Berjuta-juta kali aku bertanya pada
hati kecilku dan aku tak pernah menemukan jawaban mengapa aku bisa sebegini
takutnya kehilangan Rico.
Pak munawar Dosen Ekonomi menyudahi pidato klasiknya
dengan setumpuk tugas kliping dan presentasi. Kulihat beberapa murid menggerutu
kesal karena ulah pak Munawar yang terkenal dengan prinsipnya memberi tugas.
Aku segera membereskan beberapa buku dan pulpen yang berserakan diatas meja dan
segera beranjak keluar ruang kelas.
“ Ayassss!!! “ Teriak Ira dengan teriakannya yang
super duper kenceng
“ Buset udah kaya toa mesjid Lu ra! Apaan sih? “
ucapku dengan muka sinis
“ balik bareng gak? “
“ langsung balik kan? “
“ Anter ke Cafe taman dulu yu “
“ Ngapain? “
“ Temenin gue ketemuan sama anak kampus Indonesia
jaya ya “
“ Yaelah sendiri aja kali “
“ Yas, lu tega banget sih “ Ucap Ira sambil memasang
tampang memelas
“ iya iya iya yaudah ayo! “
Ira memang sahabat dekatku meskipun persahabatan
kami terjalin belum cukup lama, Tapi Ira sudah memberikan rasa nyaman dan
menyandang predikat sahabat terbaiku yang ada dikampus ini. Jujur saja ku akui untuk
urusan bergaul atau bersosialisasi aku memang tidak pandai, teman ku masih bisa
dihitung oleh mata tertutup. Dan satu hall lagi aku sangat tertutup bahkan
kepada sahabat aku sendiri.
“ Mana lama amat sih Ra “ ucapku sesampainya di cafe
taman dengan muka kusut
“ Yaelah Yas, sabar dikit kenapa. Barangkali dia
kena macet “
“ Udah setengah jam nih “
“ iya bentaran lagi, kalo sejaman lagi dia ga dateng
baru deh kita balik”
“ Gue ke toilet dulu yah” Ucapku pada Ira yang asik
dengan gadget-nya. Sambil berjalan menuju toilet sambil membaca beberapa pesan
singat dari Rico, Karena tidak memperhatikan jalan dan fokus membaca message
dari Rico tanpa sadar aku menabrak meja yang diduduki seorang perempuan cantik
sehingga membuat jus yang sedang dia minum mengotori pakaiannya. Aku
terperanjat kaget.
“ Aduh Mbak maaf banget, saya gak sengaja” ucapku
dengan tampang memelas, kulihat wajahnya menjadi merah padam aku yakin dia
sangat marah kepadaku.
“ Mbak kalo jalan liat-liat dong jangan asik sama
handphonenya terus” ucapnya setengah membentak karena aku merasa salah aku
hanya tertunduk tak enak.
“ Maaf mbak, saya benar-benar tidak sengaja” ucapku
lagi.
“ Ah sudahlah Mbak, gak ada gunanya juga bukan
urusan yang besar mbak saya tinggal cuci bajunya dan semuanya beres, maaf tadi
saya membentak mbak yah” ucapnya dengan senyum merona dia sungguh cantik
sekali, kulitnya putih bersih rambutnya tergerai hitam panjang dan terlihat
sangat intelek dengan baju yang ia kenakan meskipun sudah terkotori jus mangga
akibat ulahku.
“ Sekali lagi saya minta maaf mbak “
“ Eh tunggu, nama Aku Pricilla gak usah panggil aku
Mbak gak enak gitu “
“ Oh iya Pricill, Aku ayas. Maaf ya Pricill beneran
deh aku ga sengaja”
“ Ah udah gak apa-apa lagian aku udah mau pulang
kok, kamu kuliah dimana yas ? “
“ Universitas Dharma Putra Pri, kenapa?”
“ serius??”
“ serius, kenapa emangnya? “
“ ah engga, hehe kamu ada pin bb atau line? “
“ ada kok”
Setelah saling bertukar contact dan berkenalan
dengan Ira Pricill pun berpamitan pulang duluan, Dia benar-benar sosok
perempuan yang ramah dan friendly hanya dalam hitungan menit saja dia sudah
bisa akrab dengan Ira dan aku.
Bahkan kami sampai membuat jadwal untuk bermain
bersama beberapa minggu kedepan.
*
“ hallo ayas ?! “ sapa seorang perempuan diujung
telephone sana
“ iya, dengan siapa yah? “ tanyaku heran
“ Aku pricill “
“ Pricill? Pricill mana? “
“ Cafe nabrak jus dan tumpah “
“ oh iya iya gue inget, Kenapa pri? “
“ lo dimana sekarang? “
“ rumah, kenapa ? “
“ yah, gue fikir lagi diluar. Haha gue lagi ngelayab
sendirian gak ada temen nih. Rumah lo dimana? “
“ di komplek Permata hijau “
“ bbm alamat lengkapnya yah, gue kerumah lo aja deh
. see you “ Klik telephone dimatikan aku masih terduduk heran baru kali ini
menemukan manusia selangka pricilla .
Dan benar saja tak sampai satu jam dia sudah berada
di depan hallaman rumahku dengan menggunakan dress santai warna peachnya dia terlihat
lebih cantik dari kemarin. banyak hall yang dia ceritakan, baru pertama kenal
pun aku sudah merasa akrab dan tak ada batasan antara kami. Seperti kita sudah
mengenal cukup lama satu sama lain.
“ Jadi gue itu pindah pindah rumah udah ada puluhan
kali jakarta bandung jakarta bandung, baru setahun lah gue menetap permanen
dijakarta ini makanya gue gak punya temen Yas, tapi entah kenapa gue juga heran
begitu melihat lo sama Ira gue merasa nyaman dan pengen kenal deket “
Singkat cerita hubungan kedekatan tak disengaja
antara aku, Pricill dan Ira pun semakin baik. Kami sudah seperti tiga sejoli
yang sulit dilepaskan meskipun tak satu atap kampus yang sama. Pricill jadi
lebih sering menginap dirumah ku karena orang tuanya yang tidak menetap tinggal
di jakarta karena bisnisnya di beberapa kota besar di indonesia. kami menjadi
sering terbuka atas apapun, bahkan aku yang tidak terlalu sering bercerita pun
menjadi sangat terbuka terhadap pricill.
“ lo kenapa Yas? Dipelototin aja terus tuh handphone
“ Sindir Pricill yang sedang tertidur dengan manis diatas kasur ku yang empuk.
“ pernah ngalamin yang aku alamin gak? Kalo engga
gue gak akan cerita deh, karna orang yang gak pernah ada diposisi gue pasti
bakalan bilang gue 100% salah tanpa terkecuali “
“ iya kenapa dulu? Mana gue tau kalo lo ga cerita
apapun “
“ Gue... Gue suka sama orang yang udah punya pacar.
Dia cinta pertama gue dari SMP, Ya gue tau gue salah tapi dia juga kok yang
membukakan pintu hatinya sama gue Pri, dia berjuta kali berjanji untuk milih
gue ketimbang pacarnya yang katanya dia rasa sayang dia ke gue lebih besar dari
rasa sayangnya sama pacarnya. Tapi kayanya gue Cuma si batu loncatan yang dia
butuhin ketika dia lagi gak baik sama pacarnya. Gue hanya dimanfaatin keadaan,
tapi gue ga bisa benci. Setiap gue mau beranjak pergi dia selalu dateng dengan
semua janji dan harapan yang bikin gue percaya kelak suatu saat nanti gue emang
akan mejadi satu-satunya yang dia punya. Tapi entah kapan “ cerita ku dengan
air mata yang sudah tumpah, Pricill mengelus elus punggungku dengan wajah
prihatin.
“ gak ada yang salah Yas, mungkin itu takdir . Cuma
gimana kalo pacarnya si cowok itu ngebalikin pertanyaan sama lo ? Bayangin lo
ada di posisi si cewek itu, yang sudah merakit hubungan selama itu sama si
cowok yang ternyata ngibulin dia dari belakang. Gue yakin lo pasti gak akan
tega kan? Lo dan dia sama-sama cewek . lo pernah mikirin gimana perasaan dia
kalo dia tau? Dia loh yang bener-bener jadi korban disini. Gue gak nyalahin lo
atau siapapun atau bahkan memihak siapapun. Baru kali ini gue punya sahabat
deket kaya lo yas, dan gue ngerasa sayang sama lo dan sama Ira juga jadi gue
gak mau sahabat gue sedih dan nangis. Jadi yang harus lo lakuin bukan menunggu
si cowok mutusin ceweknya, tapi move on dan mencari yang lain. Masih banyak kok
diluar sana cowok yang lebih baik. Inget karma Yas, kalo dia bisa ngelakuin
hall ini sama ceweknya dia juga bisa ngelakuin ini sama lo kelak . “
Aku terdiam tak sepatah katapun keluar dari mulutku
yang mungil, hanya air mata yang dapat menguraikan semuanya .
“ hubungan gue juga sekarang lagi gak baik sama
cowok gue, gue ga tau dia dimana sama siapa dan ngapain dalam sehari bisa
dihitung jari deh dia ngehubungin gue.
Ada beberapa temen gue juga yang pernah mergokin dia jalan sama cewek lain
yang entah siapa. Tiap gue tanya selalu nyangkal, bukannya gue gak mau pergi
tapi gue terlalu sayang meskipun disakitin terus menerus, tapi gue yakin pasti
suatu saat akan ada titik dimana gue bener-bener capek dan pergi ninggalin dia.
“ cerita Pricill berkaca-kaca.
*
“Let me
love you.. with all mu heart, youre the one for me you are ligh in my soul..let
me hold you with my arm, i wanna feels love again..i wanna feels love again..
coz i know love is you “
petikan gitar dengan suara khas Rico yang merdu
membangunkan aku dari tidur malam ini,kulihat Pricill yang mendadak ingin tidur
dirumahku sudah tertidur dengan pulasnya ditemani oleh boneka tedy bear
kesayanganku. Aku beranjak bangun dan mencari sumber suara tersebut,aku berlari
turun kehalaman rumah, kulihat Rico berdiri disana dengan gitar akustik warna
coklat mudanya. Aku Terbelak kaget sambil melihat jam yang melingkar di tangan,
jam menunjukan pukul 00:00 artinya tepat pukul dua belas malam .
“ Rico?? “
“ Happy Eight Month anniversary sayang “ ucapnya
lembut, dan aku baru saja teringat bahwa hari ini tepat tanggal 20 merupakan
hari jadi kita yang ke delapan meskipun dengan status yang belum jelas adanya .
“ Thanks Co “ ucapku sambil tersipu malu-malu .
“ Make a wish dulu buat hubungan kita “ Ucap Rico
sambil menyalakan lilin diatas kue cupcakes bergambar wajah ku dan rico dengan
tulisan besar Happy Annivesarry ke 8 bulan . aku memejamkan mataku sesaat
sebelum mulai meniup lilin tersebut .
“ lama amat make a wish nya “ sindir Rico dengan
candaanya yang khas.
“ Banyak hall yang aku minta di hari anniv kita
ini , selain aku pengen hubungan kita lebih baik lagi aku juga pengen hubungan
kita ada kejelasaan “ ucapku sendu, Rico Terdiam aku rasa dia mulai tersindir
dengan ucapanku .
“ Hemm.. ada satu surprise lagi buat kamu sayang,
tapi ada syaratnya “
“ apa syaratnya? “
“ tutup dulu matanya sama kain ini yah sampe aku
bilang buka baru kamu boleh buka mata kamu “ Aku menggangguk tanda setuju dan
memasukin mobil Rico yang entah akan dibawa kemana . sepanjang perjalan tak
sepatah katapun keluar dari bibirku entahlah senang dan sedih bercampur aduk
tak karuan .
Cukup lama perjalanan ditempuh akhirnya sampai
juga aku ditempat yang dituju,Rico membantuku turun dari mobilnya. yang aku
rasakan hanya angin yang cukup besar menerpa wajahku, aku yang tak ada
persiapan dan hanya memakai baju piyama bergambar doraemon merasa sangat
kedinginan. Tak lama Rico membantuku melepaskan kain penutup mataku, Aku
membuka mataku perlahan. Kulihat dua kursi kayu dan satu buah meja terisi
dengan beberapa minuman dan makanan ditengahnya ada lilin dan bunga dikelilingi
oleh cahaya lampu kota nan jauh disana sungguh suasana romantis sekali .
“ Ah damn, so romantic “ ucapku sambil memeluk
tubuh Rico .
“ You like it ? “
“ Really love , nice . dimana kita ? “
“ sebut saja namanya heaven hill, I love you Yass
“
“ Rico, apakah kamu akan melakukan hall yang sama
saat kamu dan Mikha merayakan hari anniv ? “
“ .... “ tak ada jawaban Rico hanya memandangku
ragu
“ Jawab! “
“ Tentu, kenapa kamu bertanya seperti itu ? “
“ itu tandanya aku tidak lebih special dari Mikha
bukan?”
“ Ayolah Yass, ini bukan waktu yang tepat
membahas itu “
“ Ini justru waktu yang tepat, delapan bulan
lamanya Co. Itu bukan waktu yang sebentar aku tak mau menghabiskan separuh
waktu dari hidupku untuk menjadi benalu dikehidupan kamu dan Mikha, kalau kamu
tidak bisa melepaskan Mikha, sebaiknya aku yang memilih mundur dan pergi . kamu
harus memilih Co, tidak bisa kamu memiliki keduanya meskipun kamu merasa
sikapmu sudah Adil, aku manusia memiliki keterbatasan hati. Jujur saja aku
tidak butuh ini! Tidak butuh bunga,cupcakes,petikan gitar,suara indah! Aku
tidak membutuhkan itu! Yang aku butuhkan kepastian, untuk apa aku merasa
bahagia diatas penderitaan Mikha yang mungkin sedang menangis tersedu meratapi
pacarnya yang entah ada dimana sekarang. “ Kini aku mulai menangis menangis
dengan amat kencang, menangis dengan suara tertahan kali ini aku sungguh tidak
bisa menahan semua ini lebih lama lagi dari hatiku.
“ Ayas Maaf “ Ucap Rico sambil memeluk tubuhku
yang menggigil dan menangis sendu.
“ Aku pergi Co,Aku akan pergi..sungguh” ucapku
sambil terisak
“ Maaf untuk waktu yang tidak tepat. Sungguh kamu
akan pergi? “
“ Entahlah tapi aku tidak ada pilihan lain, aku
tidak ingin terus begini. Aku pun ingin bahagia “
“ bisakah kita bahas ini lain kali? Aku gak mau
kamu merusak perayaan hari jadi ke 8 kita, ini terlalu sayang untuk dilewatkan
dengan tangisan. Aku mohon tersenyumlah jangan ada air mata “ Ucap Rico sambil
menghapus air mata disudut mataku .
“ Nyanyikan satu buah lagu untuk aku! Cepattt...
“ Ucapku mencoba tersenyum.
“ Oke “ Ucap rico sambil membawa gitarnya dan
melantunan lagu favorite ku “ LOVE IS
YOU-TEN2FIVE ” berulang-ulang kali.
*
Setelah cukup puas bercengkrama dan saling
mengutarakan hingga pagi tiba akhirnya aku diantarkan pulang dengan segera oleh
Rico. sesampainya dirumah kulihat pricill masih diposisi seperti malam tadi,aku
mencoba membangunkan Pricill yang tertidur sangat pulas karena waktu sudah
menunjukan pukul sembilan pagi setahuku dia ada kuliah jam sepuluh pagi ini.
“ Pricill bangun Hey “ ucapku sambil
mengguncang-guncang tubuhnya yang lenjang,namun tak ada jawaban aku
mengguncangnya lagi namun tetap tak ada gerakan dan tanggapan. Aku mulai
panik,aku tarik selimut yang menyelimuti tubuhnya kulihat ada tisu bersimbah
darah dari balik selimut tebal itu, aku semakin panik tak menentu ku guncang
lebih kencang lagi tubuhnya namun tetap tak ada tanggapan.
“ PRICILL LO KENAPA? ? “ aku mulai sangat panik,
aku segera menekan nomor telephone rumah sakit untuk membawanya segera ke UGD.
Setelah cukup lama Ambulance datang dan membawa
pricill serta aku menuju rumah sakit, sepanjang perjalanan kerumah sakit
perasaanku tak menentu. Berkali-kali aku menghubungi ponsel Rico dan Ira dan
mereka berjanji untuk bertemu di rumah sakit segera untuk menenangkanku.
Pricill ditangani dengan segera, dokter dan
beberapa suster langsung memasuki ruangan yang aku dilarang untuk ikut masuk
kedalam sana, tak lama Ira datang dan memeluk tubuhku yang menggigil ketakutan.
“ Gue gak tau Pricill kenapa Ra, Gue beneran gak
tau “ tangisku mulai pecah karena panic
“ Lo tenang dulu, semoga Pricill gak
kenapa-kenapa yah “ Ucap Ira mencoba menenangkanku.
“ Siapa kerabat dekatnya pasien atas nama Pricill
? “ Tanya dokter dengan muka pucat pasi yang tiba-tiba keluar dari dalam
ruangan tadi.
“ Saya dok “ Ucap ku tegang
“ Bisa ikut saya sebentar? “
“ Bisa “ Aku mengikuti langkah kaki dokter
tersebut menuju sebuah ruangan khusus, tidak terlalu besar namun rapih.
“ sejak kapan Pricill mengidap penyakit ini? “
Tanya dokter dengan mimic muka serius
“ Penyakit? Penyakit apa ya dok ? “ tanya ku
heran
“ anda sungguh tidak tau perihal penyakit yang
menimpa kerabat anda itu ? “
“ dia tidak pernah bercerita tentang itu dok, apa
yang terjadi ? “
“ pricilla terkena penyakit kanger hati akut,
stadium akhir. Penangannya terlambat sell-sell kangkernya sudah menjalar
kemana-mana “ jelas dokter panjang lebar, aku terbelak kaget pasalnya aku sama
sekali tidak tau tentang ini, Aku baru mengenal pricill satu bulan dan itu
tidak cukup untuk aku mengetahui semua masalah hidupnya terkecuali tentang papa
dan mamanya yang tidak pernah punya waktu dengannya. Aku keluar dari ruang
dokter tersebut dengan wajah pucat pasi kulihat Rico sudah datang dan
menghampiriku untuk menguatkanku .
“ Yas, kata suster Pricill udah sadar udah bisa
ditengok tapi harus gantian “ ucap Ira sambil memegang pundak ku.
“ yaudah kalian tunggu disini yah, Aku masuk
duluan “ ucapku sambil masuk keruang dimana pricill dirawat, aku harus memakai
baju ICU dulu sebelum akhirnya bisa melihat pricill dari dekat.
“ Pricill kamu kenapa? “ ucapku lembut sambil
mengusap kepalanya.
“ Aku Cuma kecapean kok yas “ ucap Pricill dengan
suara yang lemah hampir nyaris tak terdengar.
“ Pri, kamu sudah anggep aku sahabat kamu kan
meskipun baru sebulan kita kenal? Kalo ada apa-apa itu cerita, mustahil kamu
gak tau tentang penyakit yang sedang kamu derita, mustahil kamu gak tau! Kenapa
kamu ga share sama aku atau Ira? Katanya kamu sayang sama aku dan Ira? “
“ Yass, Aku udah gak berarti lagi hidup didunia
ini. Aku capek aku gak tau harus menceritakan penyakit ini sama siapa. Dan aku
gak mau merepotkan kamu dan ira yang baru aku kenal satu bulan ini Yas..
maafkan aku karna sudah menyeret kamu kedalam masalah hidup aku. Orang tua ku
yang sibuk dengan bisnisnya dan kerap kali tidak akur saat bertemu membuat aku
sudah jauh menjadi anak broken home “
“ lalu pacar kamu kemana? “
“ dia pun sama Yas, sudah hampir satu tahun ini
sikapnya berbeda dia bilang begitu mencintaiku tapi kenyataanya dia tak pernah
punya waktu lebih untuk aku “ pricill sudah tumpah dengan air matanya membuat
aku terharu dan tak kuasa menahan tangis juga, nyatanya aku lebih beruntung
meskipun kedua orang tuaku pun sama sibuknya dan jarang bertemu setidaknya
keharmonisan keluargaku tetap terjaga dengan baik.
“ Pricill jangan anggap aku sama Ira orang lain
lagi ya, Anggap aku dan Ira bagian dari keluarga kamu, boleh aku minta nomor
telephone orang tua mu? Sebagaimana buruknya hubungan mereka aku yakin mereka
tidak mungkin tinggal diam kalau tau anaknya seperti ini “ ucapku sambil
mengusap air mata yang menetes sedikit demi sedikit membanjiri wajah mulus
Pricill, tak lama pricill mengangguk tanda setuju dan menyuruhku mengambil
handphonenya dari dalam tas warna hitam milik pricill.
“ Ayass, makasih banyak yah. Baru kali ini aku
merasakan memiliki sahabat “ ucapnya dengan senyum termanis yang pernah aku
lihat, ahhh aku tak kuasa menahan sendu ini ku percepat langkahku keluar ruangan
lalu menangis hebat diluar ruangan ditemani Ira dan Rico. setelah cukup merasa tenang kutekan nomor
yang bertuliskan “ mylovely mom “ .
“ Hallo pricil ada apa? “ sapa seorang wanita
diujung sana, Aku mencoba lebih tenang menghela nafas panjang sebelum
berbicara.
“ Hallo selamat sore tante, Aku Ayas temen deket
Pricill “
“ Ayas? Temen deket? Setahu tante Pricill tidak
memiliki sahabat dekat. Ada apa Ayas?Pricillnya mana? “
“ Iya kita memang baru kenal tante tapi kedekatan
antara kita sudah terjalin cukup baik, Pricill sekarang sedang dirawat dirumah
sakit Cahaya harapan jakarta tante. Boleh aku minta tante datang kemari? “
“ Pricill sakit? Sakit apa? Tumben sekali dia
sakit hingga harus dirawat biasanya dia paling anti dengan rumah sakit. Saya
kebetulan sedang sibuk-sibuknya Ayas, coba kamu telephone papinya saja. Saya
sedang berada di singapura hari ini dan beberapa minggu kedepan,ada beberapa
meeting yang tidak bisa saya tinggalkan. Setahu saya papinya Pricill sedang
berada di jakarta, kamu bisa menghubungi dia dan beritahukan kepada dia bahwa
anaknya sakit “
“ Pricill
mengidap penyakit berat tante, Kanker hati akut stadium akhir. Tidak kah tante
merasa tersentuh? Anak semata wayang tante bertahan dan menutupi sakitnya tanpa
ada yang perduli. Tante tidak merasa sedih? Tak ada rasa rindu? Tak perdulikah?
Tinggalkanlah sedikit setumpuk pekerjaan tante dan saya berharap tante mau
meluangkan sedikit saja waktunya untuk membahagiakan anak semata wayang tante
yang mungkin waktunya tidak lama lagi. Tante seorang Ibu dan saya rasa tante
lebih memiliki naluri tersebut dibandingkan saya yang baru kenal dengan Pricill
satu bulan “ Ucapku dengan air mata sudah tumpah merasa sakit mendengar
kata-kata ibunda pricill seolah tak perduli.
“ dimana pricill dirawat? Saya segera pulang ke
jakarta hari ini “
“ dirumah sakit Cahaya harapan No 102 Lantai 5
tante, terimakasih sudah meluangkan waktunya “ Klikk telephone ku matikan
segera. Ira terus-terusan mengusap-usap punggungku. Aku tau bagaimana rasa
sakit yang diderita Pricill bertambah menjadi dua kali lipat dari seharusnya.
“ Ira, Mami lo lagi sakit dirumah kan? Gue gak
apa-apa ditemenin Rico aja. Lo pulang gih “ Ucapku
“ Lo yakin gak apa-apa gue tinggalin? “
“ iya gak apa-apa, Pricill tanggung jawab gue aja
lagian ada Rico kok disini “
“ yaudah besok pagi-pagi gue balik lagi kesini
yah, titip Ayas ya Co. Kalo bukan nyokap gue sakit gak mungkin gue tinggalin
Ayas sendirian “
“ Lo santai aja Ra, Ayas aman sama gue kok “ ucap
Rico meyakinkan. Setelah berpamitan dan menguatkanku Ira segera bergegas pergi
karena ibundanya sedang sakit demam tinggi dirumah dan tak bisa ditinggal lama.
Aku mengajak Rico ikut masuk kedalam ruangan tempat Pricill dirawat untuk
memperkenalkan Rico pada Pricilla. Dengan langkah perlahan aku dan Rico memasuki
ruangan tersebut .
“ KIDOT!!! “ Teriak Pricill seketika, Aku
tercengang kaget Begitu pula Rico.
“ Kalian saling kenal? “ tanyaku bingung.
“ Kidot kamu tau aku sakit? Tau dari mana? “ ucap
Pricill mencecar Rico dengan berjuta pertanyaan.
“ Co, kamu kenal Pricill??? “ aku semakin bingung
dan tak mengerti .
“ Yas, jangan bilang kalo cowok yang kamu
ceritain tempo hari itu adalah Kidot!!! “ Pricill berteriak hebat, tubuhku
bergetar mungkinkah bisa sekebetulan ini? Mungkinkah Pricill itu adalah Mikha.
“ RICO JANGAN DIEM AJA DONG! JELASIN SEMUANYA ADA
APA INI? DIA SIAPA? KAMU MENGENAL DIA??? “ Kini aku mulai terpancing emosi,
ruangan menggema dengan suara teriakanku yang bergetar.
“ Dia Mikha “ ucap Rico sambil tertunduk kaku.
“ Mikha??? “ Aku semakin tak mengerti dan dag dig
dug tak karuan.
“ Mikha itu nama panggilan kesayangan aku buat
Amelia Pricilla putri, yaitu dia. Dan Kidot nama panggilan kesayangan dia buat
aku “
“ Ayas, jelasin sama gue!!! Kidot cowok yang lo
ceritain tempo hari itu sama gue?? “ suara Pricill terdengar melemah.
“ Maafin gue Pricil, Maaf untuk kebodohan yang
gue lakukan. Maaf sudah mengambil Kidot milik lo!!! Maaf untuk semua hall yang
sudah dan telah terjadi. Seandainya waktu bisa gue puter balik gue bakalan rela
ngelepas Kidot lo kalo gue tau Mikha itu adalah elo !! gue rasa udah gak ada
gunanya lagi gue disini, gue pulang ya. Cepet sembuh ya Pricillia alias Mikha,
gue udah telephone nyokap lo mungkin nanti malem dia sudah sampai disini. Rico
Titip Pricill ya, Pricill gue balik yah, Kan udah ada Rico yang jagain lo. Co
gue mundur, gue mohon jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi “ Aku berlari
keluar ruangan berlari kencang menelusuri koridor koridor rumah sakit sambil
menangis tersedu, dan bergegas pulang kerumah .
Berpuluh-puluh kali kudengar handphone ku berdering kencang kulihat nama Rico tertera
disana, aku menyembunyikan wajahku dibalik bantal. Rasanya sakit sekali sangat
sakit sekali. Kejadian tadi berulang kali terekam jelas dibenak ku. Seandainya
aku tahu lebih dulu bahwa Mikha itu adalah pricill tidak akan setega ini aku
menyakitinya dan bersikeras tidak melepaskan Rico. malam semakin larut aku
tetap masih tidak bisa berhenti menangis, kudengar suara rintikan hujan yang
turun dengan perlahan diluar sana, tercium bau basah tanah menyengat menambah
suasa duka malam ini.
“ AYASSSSSS!!!! “ Suara teriakan mengagetkan aku
dengan tiba-tiba.
“ AYASSSSSSSSS!!!! “ Aku beranjak dan mengintip
dari balik tirai jendela kamarku, kulihat Rico dengan tubuh basah kuyup berdiri
di depan pagar rumahku. Aku tidak berlari dengan segera keluar rumah seperti
biasanya, aku hanya berdiri dibalik tirai sambil menangis kencang,aku terkulai
lemah terduduk dilantai dengan tangis yang semakin membahana hingga aku merasa
kantuk dan tertidur tetap diposisi itu.
*
Aku terbangun dengan kepala yang terasa berat dan
mata panda sisa menangis semalam, tiba-tiba teringat Rico aku segera mengintip
dari balik tirai jendela dan kulihat Rico masih didepan pagar rumahku terduduk
dengan pakaian basah kuyup. Aku yang merasa tersentuh langsung berlari kecil
keluar rumah menghampiri Rico.
“ CO!! “ ucapku sambil menggoyangkan tubuhnya
yang dingin sedingin es batu.
“ Ayass, Akhirnya kamu keluar juga “ ucapnya
lemah sambil tersenyum parau.
“ ada apa lagi? Seharusnya kamu engga disini Co!
Kasian Pricill kalo ditinggalin sendirian “
“ Mikha koma, semalam kami beratem hebat dan
tiba-tiba dia pingsan Yass. Sumpah aku gak pernah tau perihal penyakit yang
menimpa Mikha, seandainya aku tau tidak akan pernah aku menyaiti hatinya Yas “
“ Pricill koma lagi?? Kenapa kamu tinggalin
Rico!!! “
“ Pricill manggil manggil terus nama kamu yas “
aku terdiam cukup lama, tubuhku serasa lemas. Seharusnya dia membenci ku!
Seharusnya pricill membenci aku yang sudah sangat jahat kepadanya.
“ kamu mau kan ikut aku ke rumah sakit yas,
anggap aku memohon “ baru kali ini aku melihat Rico menangis dan sekacau ini,
aku mengganguk tanda setuju dan segera melaju diatas motor Rico menuju rumah
sakit.
Rico menjalankan motor dengan kecepatan tak
terkendali bisa kurasakan jantungnya berpacu lebih cepat. Perjalanan jauh bisa
ditempuh dalam waktu 10 menit. Sesampainya dirumah sakit Rico berlari menuju
ruangan pricill dan aku mengikuti nya dengan langkah cepat.
“ Dok, Mikha sudah siuman ? “ tanya Rico panic
dokter hanya mengangguk dengan wajahnya yang pucat, Rico bergegas masuk kedalam
ruangan diikuti aku yang sama panicnya . kulihat Pricill terkulai sangat lemah
wajanya yang cantik terlihat pucat sekali.
“ Kidot, kaki aku sakit gak bisa digerakin “ ucap
Pricill dengan mata berkaca-kaca sambil terus mencoba menggerakan kakinya.
“ Hay pricill, kamu baik-baik saja kan? “
“ Ayas, jangan pergi lagi seperti kemarin aku
mohon. Aku mohon disisa umurku aku ingin mengisinya dengan orang-orang yang aku
sayang, berkat kamu mama mau datang menjenguk aku dan sekarang sedang pergi
makan bersama papa. Aku bahagia Yas, dan kebahagiaan aku akan lengkap dengan
hadirnya kamu. Maaf untuk bentakan yang kemarin aku hanya emosi sesaat tanpa
memikirkan ribuan kebaikan yang sudah kamu lakukan “ ucap Pricill lirih sambil
menggengam tanganku erat.
“ Pricill Maaf “ hanya kata itu yang dapat keluar
dari mulutku serta air mata yang berjatuhan dengan hebat membanjiri pipiku.
“ Rico, Ajak aku ke heaven hills “ ucap Pricill dengan lemah.
“ kamu tau heaven hills ? “ tanyaku heran sambil
melirik rico yang tertunduk kaku.
“ Rico sudah cerita semuanya Yas, Aku boleh kan
mengunjungi tempat special yang diberikan Rico buat kamu? “
“ tapi kondisi kamu kan sedang tidak bagus sayang
“ ucap Rico sambil mengusap kepala Pricill dengan muka dan tatapan sendu. Tak
ada lagi perasaan cemburu kini, yang ada hanya perasaan haru menyelimuti hatiku
.
“ Aku mohon Kidot, aku mohon. Sekali saja untuk
terakhir kalinya “
“ apa sih ! kalo ngomong jangan kemana aja! Aku
yakin kamu bisa bertahan dan sehat kembali kemudian menikah dan hidup bahagia
dengan Rico! “ ucapku menyanggah ucapan Pricill
“ Yass, aku mohon ajak aku ke heaven hills. Aku
bosan tertidur terus disini aku ingin menikmati pegunungan bintang. Aku mohon “
Aku menarik nafas panjang dan menyetujui
permohonan Pricill. Aku mencoba melobi kedua orang tua pricill dan dokter,
setelah mendapatkan ijin kami bergegas memboyong Pricill menaiki mobil papinya
Pricill karena hari ini Rico tidak membawa mobil. Sepanjang perjalanan Pricill
hanya terdiam dan tersenyum, sampai akhirnya perjalan kami selesai tibalah kami
di heaven hills tempat special bagi ku. Ku bantu Pricill menaiki kursi rodanya
dan memakaikannya mantel tebal karena anginnya sangat kencang.
“ tempat yang indah “ ucap Pricill lirih. Aku
terduduk diatas batu dekat kursi roda pricill ditemani Rico disamping kanan
kursi roda pricill.
“ Ayas, makasih yah disisa sisa umur aku, aku
bisa merasakan indahnya memiliki sahabat . indahnya berjuang untuk hidup dan
memaafkan. Co, nanti kalo aku gak ada janji sama aku jagain ayas jangan sakitin
dia kaya kamu sakitin aku yah Co! Aku sayang kalian berdua, kalian penting.
Kalian special. Terimakasih yah yass untuk tidak egois terhadap perasaan kamu
sendiri. Kamu memang teman yang baik. “ jelas Pricill panjang lebar sambil
terisak, aku sudah menangis tak tertahankan, lama kami saling berdiam diri.
“ malam sudah tiba, kita pulang yu Mik. Nanti
kamu dicariin dokter dan orang tua kamu “ ajak Rico sambil beranjak berdiri,
Mikha terduduk seperti tertidur matanya terpejam bagai tak bernyawa. Rico
mengguncangkan tubuh Mikha lagi, namun tetap tak ada tanggapan. Aku mulai panic
berdiri dan ikut ikutan memanggil manggil nama Pricill, namun dadaku terasa
sesak saat aku dapati nafasnya sudah benar-benar tidak ada... pricill
meninggal, pricill pergi lebih cepat dan meninggalkan rasa sedih yang mendalam
di hati aku maupun Rico. aku memeluk tubuh pricill diatas kursi roda di heaven
hill dengan air mata dan ucapan maaf berjuta-juta kali, kulihat Ricopun menangis
sambil menggenggam tanganku ..
“ pricill !! pricill bangunnnn “ aku menangis
dengan histeris , Rico mencoba menenangkanku.
Pricill maaf untuk semua ini dan terimakasih
untuk persahabatan yang baru terjalin sebentar namun terasa berarti..
Pricilia, tenang disana . aku akan sangat
merindukan kamu .
TAMAT