Bukan hanya itu. Yang lebih dulu kau
sudah kau titipi banyak harapan, meskipun kemudian mungkin harapan-harapan itu
menjadi debu dan tertiup angin. Dan ketika serpihan debu itu kembali membentuk
sebuah nyata, harapan-harapan yang sirna itu menjadi hidup kembali. Bagaikan
arca bernyawa, dia kembali mengisi rongga paru-parumu yang pernah sesak,
mengaliri pembuluh darahmu sehingga pipimu kembali bersemu merah, ketika kedua
matanya menatap matamu dalam-dalam ketika kalian bermesraan.
Tapi ketahuilah, Aku, bahwa dia yang
sudah lama kau kenal akan lebih cepat dan mudah membuat hatimu patah dan
hancur, ketimbang dia yang baru kau kenal. Dia sudah lebih pandai membacamu dan
mengartikan perasaanmu. Sementara dia yang baru kau kenal adalah seekor ulat
bulu yang terlempar di sebuah taman yang asing, yang baru ingin ditelusurinya.
aku hanya bisa berdoa kepada Allah yang maha baik semoga sungguh sungguh mengembalikan kamu menjadi kamu , aku yang kenal dulu :)
ingatkah kamu akan hal itu? Aku?