Selasa, 17 November 2015

SENANDUNG CINTA KIRANI




Kenapa tuhan mempertemukan dia denganku jika hanya untuk sesaat , sangat sebentar dia disini . senyumnya pun hampir belum bisa aku lupakan dalam ingatan ini . kenapa tuhan membiarkan dia masuk dalam hati ini jika hanya sekejap lalu pergi menghilang bagai debu . mengapa kami dipertemukan tapi tidak dijodohkan ? mengapa tuhan memilih dia ? sosok lain yang menjadi teman hidupnya selamanya , mengapa bukan aku ? lalu bagaimana dengan aku ? dengan hati dan jiwa yang telah terikat dengannya walau sekejap ? apakah tuhan mempertemukanku hanya untuk sebuah rasa sakit ini ? mengapa tuhan tidak adil ?
Hay sebelumnya perkanalkan namaku senandung citra kirani , Cuma teman-teman dan orang-orang terdekatku lebih nyaman memanggilku kirani . mungkin kisahku  konyol tapi kenyataanya hingga kini aku masih hidup dimasa lalu , entah sampai kapan aku tinggal disana dan bermain dengan kenangan , tapi yang pasti aku masih betah berada disana , masih betah mengingat dia pernah ada untukku meskipun kadang setelah tersadar dan kembali kedunia nyata hanya air mata yang terurai tanpa kata .
Beberapa tahun yang lalu aku mengenal sosoknya , sebut saja namanya Vero lelaki dengan postur tubuh tinggi dan rapih dan cukupp yaaa tampan tentunya . Vero menarik hatiku hingga kedasar lubuk hati ku yang paling dalam . semuanya indah , tak ada hal yang kami lewatkan berdua dengan duka . tapi mengapa semuanya harus sekejap ? hanya 5 bulan kebersamaan kami terjalin , tiba-tiba saja Vero menelephoneku dan berkata bahwa semuanya harus segera berakhir , tentu saja aku tidak diam , aku mencoba menghubunginya pun nihil , aku tidak menemukan dia dimanapun kecuali saat aku menemuakan janur kuning melengkung tepat didepan rumahnya , dengan tulisan bertuliskan ‘ VERO & Mikha ‘ hancur tentu semuanya seperti mimpi buruk selama sebulan aku tidak berhenti menangis hingga lupa makan , semuanya terjadi bagai kilat cepat tapi tersambar dan sakit . tapi untuk apa aku menangisi dengan dia yang sudah bahagia dengan wanita lain pilihannya ? mengapa tidak aku kenang masa-masa indah itu hanya untuk diriku sendiri ? ya setidaknya itu mengobati rasa sakit ini , meskipun sedikit .
Umurku kini sudah menginjak 27 tahun , sudah matang sudah seharusnya menikah , kedua orang tua dan keluarga sudah sangat sering bertanya dengan pertanyaan bodoh itu ‘ kapan merit ? ‘ hello bukanya aku  ga mau untuk menuju kesana , tapi bagaimana bisa aku menuju kesana tanpa pria yang aku cintai ? ya mungkin orang tua khawatir , usia ku sudah cukup matang dan mungkin sudah ditandai deadline , tapi bagaimana ? tidak ada sosok manapun yang sreg dengan pemikiranku , ya mungkin jika membandingkan terus dengan vero sampai kapanpun aku tidak akan pernah menemukannya . tuhan aku hanya ingin engkau segera mempertemukanku dengan jodohku , aku lelah terus menunggu dan mencari . . dan semoga jodohku adalah vero , konyol itu tidak mungkin dia sudah memiliki kehidupannya yang jauhhhh sangat bahagia tanpa aku ! ada apa denganku ? mengapa mencintai sebegini menderitanya ? hemmmmm . .
Sekarang aku bekerja sebagai dosen unggulan disalah satu universitas terkenal di kota Jakarta ini , ada beberapa pria yang tengah mendekatiku , namun tidak ada satupun diantaranya yang membuat aku tertarik . sudah kucoba aku mencoba menjalani , kenalan , dan mungkin istilah gaulnya PDKT-an , sudah semua proses sudah aku jalani dan tidak aku tidak sama sekali tertarik .
“ kak kiran ! “ panggil chaca adiku mengagetkan semua lamunanku .
“ apa sih ? kaget tau ! “ ucapku sinis
“ kak kiran kenapa sih ngelamun mulu , chaca pergi sama Dion malem ini ya ? “
“ kemana ? lo tuh udah jadi tanggung jawab gue selama nyokap bokap ga ada ! kalo lo ada apa-apa dan kenapa-kenapa gue pasti yang disalahin mending lo jangan macem-macem deh “
“ chaca Cuma pergi sebentar aja ngobrolin skripsian dirumah dosen kak “
“ kerumah dosen jam segini ? “
“ ini kan masih jam 7 kak , lagian rumahnya deket kok “
“ eh cha , bener setelah beres wisuda lo sama dion mau merit ? “
“ hemm rencananya sih gitu kak , kenapa emang ? “
“ lo mau ngelangkahin kakak lo ? ga sudi gue ! “
“ abis kalo nunggu kak kiran sampe kapan kakk ? kakak harus belajar ngelupain kak Vero “
“ berisik lo ! yaudah sana cepet pergi ! “
“ kakak jangan sering marah kaya gitu , tar cowok pada kaburrrr “
“ iiiihhh lo tuh ya ga penting banget cepetan sana pergiii “ teriaku diiringi dengan larian kecil Chaca yang terbirit-birit karena takut kena semprot
Siapa sih yang tidak ingin menikah , aku pun sangat ingin menuju kesana , memakai kebaya cantik dengan pangeran yang akan menemaniku selamanya , dibalut dengan senyuman manis kebahagian berdiri diatas pelaminan menjadi raja dan ratu sehari , aku inginn inginnn sekali tapi apadaya jika sampai sekarang aku belum menemukan pangeran lain pengganti vero .
Aku mengambil tas dan beberapa buku jurnalku di rak coklat dekat tempat tidurku , hanya menambahkan sedikit bedak dan lippglosy dan merapikan sedikit rambutku agar terlihat rapih daripada suntuk sendirian dirumah lebih baik keluar mencari angin sejuk .  masih menggunakan baju yang sama setelah pulang dari mengajar tadi , setelan kemeja warna hitam dan rok berwarna sepadan , membuat aku terlihat lebih dewasa . aku kendarai mobil berwarna peach ku menuju salah satu kedai coffe langganan , yang merupakan salah satu tempat asik mengusir suntuk dan galau .
Aku memilih tempat duduk di sudut dibawah lampu remang-remang , memesan secangkir coffe vanilla blackforest kesukaanku ditemani laptop  dan beberapa jurnal kerjaan yang harus beres besok . aku tercengang melihat dari kejauhan , seorang pria dengan postur yang bisa dibilang tinggi , menggunakan kemeja bergaris putih , menggunakan kacamta rapih sekali , aku yakin dia Vero . sudah hampir 3 tahun aku tidak pernah bertemu lagi dengannya . mungkinkah mimpi ? tapi sungguh ini serasa nyata sekalii , hampir saja aku menumpahkan coffe ku ke laptop diatas meja tepat didepannku . mataku tak berhenti memandanginya , sungguhkan itu dia ? jika benar tuhann untuk sekali ini saja biarkan aku memandanginya dalam rindu yang tak pernah padam .dia berjalan kearahku , dan duduk tepat di meja didepanku , salting aku dibuatnya .mencoba melanjutkan mengetik jurnalku namun konsentrasiku sudah menghilang , hah bagaimana ini ?
“ eh , kayanya gue kenal lo deh “ ucapnya dari masih ditempat duduknya .
“ oh ya ? yaa kayanya aku juga kenal sama lo , tapi dimana yaaaaa “ ucapku pura-pura , dia berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan menuju mejaku , duduk tapat didepanku .
“ lo kiran ? apa gue salah ? “
“ iya gue kiran dan lo siapa ? “ ucapku masih dengan muka yang pura-pura bego padahal jantung ini sudah bergetar dengan hebatnya sejak tadi aku melihatnya .
“ oh my god ! lo beneran kiran ? lo lupa sama gue ? gue vero verodam syahrizky ! “
“ oh ya , yaampunnn iya iya gue ingetttt , tampak berbea pantas gue sampe ga kenal “ ucapku dengan tampang yang dibuat takjub .
“ bisa aja lo ! apa kabar ? ga nyangka ketemu disini ya “
“ kabar guee , ya seperti yang lo liat baik kok , lo gimana ? mikha apa kabar ? “
“ gue baik kok ran , hemm lo kerja dimana sekarang ? mikha baik juga kok , sorry ya “
“ gue kerja di kampus garuda Ver jadi dosen gue hehehe , lo dimana ? sorry ? buat ? “
“ cieee gaya banget lo jadi dosen haha tapi pantes kok , wah kebayang pasti mahasiswa-mahasiswa sana betah diajar sama lo ! abis dosennya cantik begini , hahaha . aku kerja di bagian design property ran , buat segalanya . “
“ ah lo bisa ajaaa , oh hebat dong lo ! alah udahlah itu udah llama banget kali gue udah lupa “ ucapku dengan suara rendah , hah lupa ? hello 5 tahun gue ga berhenti nangis tiap inget lo ver !
“ lagi banyak kerjaan ? “
“ iya nih ver , hehe , biasa bikin jurnal dan nyiapin bahan buat besok ngajar “
“ gue juga nih , sengaja kesini buat ngerjain design gue , bentarrr “ ucapnya sambil membawa laptop dan setumpuk kertas dari mejanya yang tadi dan pindah duduk dididepanku sekarang .
“ nah kita kerjain aja tugas kita masing-masing bareng-bareng hehehe “ ucapnya dan mulai tertuju kembali pada laptopnya , aku mencoba sekonsentrasi mungkin menyelesaikan jurnalku niatnya pergi ke kedai coffe ini agar bisa menyelesaikan jurnal dengan tenang tapi nyatanya malah begini , tidak mungkin bisa sekonstrasi itu jika yang ada didepanku adalah vero .
Sudah hampir satu jam , dan vero masih asik dengan laptopnya tanpa bicara hening , aku masih menebak nebak isi fikiran Vero saat bertemu denganku , jurnalku kacau aku yakin tulisan ini tidak pantas untuk bahan ku mengajar besok .
“ nah gue beres Ran , lo udah beres ? “
“ eh anuuu gue masih , eh udah tinggal dikit lagi kok “ ucapku gugup karena ke-gap memperhatikannya dari balik laptop ku .
“ hahaha dasar , makanya jangan banyak ngelamun . eh Ran lo pasti sekarang udah merit ya ? jahat lo merit ga ngundang gue “
“ hah merit ? cowok aja belum ada “ ucapku lempeng
“ hah ? “ ucapnya kaget hampir tersedak oleh coffe yang sedang dia minum .
“ kok kaget ? “
“ lo serius ? “
“ menurut lo ? gue bukan cewek gampangan ! gampang jatuh cinta , gampang bilang iya , gampang juga buat menikah . banyak factor yang harus difikirkan saat seseorang memilih untuk menikah . ya ini sih menurut gue , mungkin setiap orang punya pendapat dan pemikirannya sendiri “
“ yaa engga gue kaget aja , cewek secantik lo harusnya udah banyak yang lamar “
“ eh jangan salah . gue masih sendiri bukan karena ga ada cowok yang mau sama gue . cowok mah banyak , tapi guenya aja yang gak mau soalnya “ ucapanku terhenti hampir saja keceplosan berkata soalnya aku masih mencintai kamu
“ soalnya apaaa ? “
“ ehh kepo lo ! udah ah  gue mau balik ! “
“ ehh wait . rumah lo masih disitu ? gue anter ya ? “
“ ehh jangan gue bawa mobil sendiri kok , iya rumah gue masih disitu “
“ boleh gue maen kesana kapan-kapan ? save nomor lo dong “ ucapnya sambil memberikan handphone hitam kepadaku .
“ yakin lo mau nomor gue ? ya gak apa-apa sih ajak aja mikha sekalian kalo kerumah gue “
“ haha lo tuh ya dari dulu ga berubah kalo udah becanda , gak apa-apa gue bawa mikha ? “
“ ya engga lah , masa ga boleh . haha nih no gue jangan dipergunakan untuk hal yang tidak penting ya . gue Cuma mau nerima sms-sms penting doang hahaha “
“ lo ga cemburu emang ? “
“ maksud lo ? “
“ hemm engga skip ga usah dibahas , yaudah yo pulang “ ucapnya sambil membantuku mebereskan map-map dan laptop ku .
“ kirannn , lain kali boleh kan kalo gue ajak lo ketemu ditempat ini lagi ? “
“ ya boleh lah santayy , salam buat mikha yaa . bye “ ucapku sambil segera berlalu bergegas menuju rumah dengan khayalan yang bertumpuk , seandaynya saja waktu dapat aku putar kembali . vero ohh Veroooo . .
***
Sesampainya dirumah , hanya senyum yang mengembang dari bibir mungilku . mengingat kejadian tadi . sungguh terasa indah bisa melihatnya lagi dalam dekat meski dia memang sudah menjadi milik orang lain . oh tuhan kenapa rasanya indah dan rasa sakitnya pun amat sanagat sakit saat tersadar dia bukan milikku ?
“ heh kak kiran senyam senyum sendiri lo kaya orang gila hahahaha “ tawa chaca menggema kebiasaan banget adek ku yang satu ini suka masuk kamar tanpa ketuk pintu terlebih dahulu .
“ apa sih lo? Ganggu deh ! sana keluar dari kamar gue ! “
“ kak kiran jangan galak – galak dong entar jadi perawan tua ! gue minjem kamus lo dong , kamus gue dipinjem Dion “
“ tuh bawa dirak dan setelah itu lo pergi yang jauh ya cha !! “ ucapku sambil menutup wajahku dengan boneka hello kity kesayanganku .
“ iya bawel “ ucap chaca sambil berlalu .
Aku meraih handphoneku lalu tertera 1 new message di layar handphone ku , aku buka isinya dan ternyata dari Vero .
“ hay kiran “
Sesaat aku terdiam dan tersenyum membacanya , ada apa ini ? apakah mungkin mimpi ku akan menjadi nyata ? hey stop kiran ! Vero sudah menikah dengan mikha , mungkin Vero hanya menggapmu teman sekarang , oleh karena itu jadilah teman yang baik agar setidaknya kamu masih bisa memandang wajahnya dalam dekat . sudah bertahun-tahun tidak bertemu dan sekalinya bertemu diberi moment indah seperti tadi siang , ya mungkin hanya hal biasa yang menjadi indah buatku . harusnya aku masih sakit hati , harusnya aku marah atas sikapnya yang membuang aku , tapiii mengapa aku tidak bisa ?
“ hay vero J
Balas ku singkat , aku Cuma tidak ingin menyalah artikan semuanya , aku takut terjatuh lagi , dan sungguh aku tidak ingin ada salah paham antara aku dan mikha .
“ lagi apa ran ? belum tidur ? “
Balasannya kilat sekali , aku tidak perlu menunggu waktu yang lama .
“ belum ver , kenapa ? “
Balasku
“ jalan yu “
“ kapan ? “
“ sekarang , 15 menit lagi gue jemput lo ya “
Aneh gue kan belum bilang iya , tapi baiklah mungkin hanya sekedar mencari angin , ngobrol-ngobrol dan cukup . aku harus jaga jarak dengan Vero , aku tidak ingin hubungan ini malah membuatku kembali sakit . yups tepat sekali 15 menit mobil Vero sedan BMW berwarna hitam berhenti tepat didepan rumahku , aku sudah siap dengan setelan simple kaos polos dan celana jins serta jaket cardigans favorite ku beserta sepatu flat kesayanganku .
“ hay kiran “ sapanya manis , dengan stelan celana pendek kain warna coklat muda dan kaos plo shirt warna hitam membuat dia terlihat lebih santay dari pada tadi siang .
“ hey Ver , lo ngaggetin aja malem-malem gini ngajak jalan , kemana kita ? “
“ enaknya kemana ? “
“ yeyyy kok nanya gue , orang lo yang ngajak gue jalan juga “
“ nonton yuuu , lo besok ngajar jam berapa ? “
“ jam 12an sih siang “
“ berarti bisa nonton yang midnight , ada film action baru nih . harus nonton kita “
“ eh tar dulu , mikha mana ? ga sekalian diajak bareng aja ? “
“ oh iya gue lupa cerita sama lo , mikha itu lagi lanjutin sekolah designernya di Ausie , sekalian magang disana , udah satu taun loh dia disana , balik paling 2 bulan sekali , haha LDR gue “
“ wah hebat ya istri lo , ga salah pilih pendamping hidup dong lo “ ucapku parau sambil melihat ke jalan sana , ya hebat pantas saja kamu rela ninggalin aku .
“ iya dia cewek yang ulet , tekun , rajin dan obsesian banget , pengejar mimpi , salut lah gue . hahaha makanya dia ga pernah ada waktu buat gue “
“ well no problem lah Ver , dia juga kaya gitu demi lo dan keluarga kecilnya kan . lo udah punya baby ? “
“ belum , Mikha menunda kehamilan . entah sampai kapan “
“ ohh , ya mugkin sampe dia beres sekolah designnya , kalian setipe sama-sama suka design “
“ lo percaya gak ? “
“ apa ? “
“ gue salah pilih pendamping hidup “
“ hah ? “
“ gue suka cewek yang tipenya keibuan , ngasuh anak-anak gue , diem dirumah . gue rasa cewek akan terlihat cantik jika dia begitu “
“ hahahaha , lo harus nerima dia apa adanya dong . dukung . itu demi masa depannya “
“ masa depannya yang gimana lagi Ran ? trus gunanya gue apa ? berkeluarga tapi kaya yang engga berkeluarga , hahaha gue jadi curhat “
“ tapi setidaknya , dia itu pilihan lo . lo harus nerima resikonya sepaket saat lo menikahinya . itu Cuma masalah waktu dan prinsip gue yakin semuanya masih bisa ditangani kok “
“ hemm ya semoga saja , thanks ya Ran “ ucapnya dengan senyum termanis yang pernah kulihat .
Sampai juga kami di tempat yang kami tuju , setelah memesan tiket kami tinggal menunggu studio 3 dibuka kebetulan kami kebagian nonton di studio tiga , dan satu hal yang tidak aku sangka Vero menggegam tanganku , aku tidak ingin menjadi lain dan begini . aku tidak ingin ada sebagai pihak ketiga ketika hubungan rumah tangga mereka sedang tidak baik , aku tidak ingin jahat pada mikha meskipun ya aku memiliki rasa yang besar mungkin lebih besar dari pada mikha . tapi tidak dengan begini caranya . aku baru bertemu dengannya tadi siang dan hanya dalam hitungan jam semuanya berubah .
“ Ver “
“ ya ? “
“ bisa lepasin tangan gue ga ? “
“ kenapa ? “
“ ga enak diliat orang “
“ ga enak gimana ? “
“ ga enak aja “
“ okay sorry yaa Ran “
“ iyaa Ver “ ucapku malu sambil berjalan menuju studio 3 , kami duduk di barisan terakhir diujung banget karena kebetulan hari ini sedang penuh-penuhnya . aku duduk terdiam rasanya kaku mungkin karena kejadian tadi , aku berharap semoga Vero tidak tersinggung dengan teguran ku tadi , lagi pula aku begitu demi kebaikan kita semua kan . selama menonton tatapan Vero serius banget , ya aku tau dia memang amat sangat menyukai Film – film Action seperti ini . aku masih dengan fikiran ku khayalanku dan semuanya , meskipun sekalipun aku tidak pernah bertemu dengan mikha , tapi mengapa selalu terbayang wajahnya yang pasti akan sedih melihat suaminya jalan dengan wanita lain dan itu adalah mantannya .
Hampir menghambiskan waktu dua jam setengah dan film pun selesai , jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam , took-toko didalam mall sudah pada tutup , sudah pada gelap . aku menuruni escalator masih dengan diam . masih kaku , masih takut kalau-kalau Vero tersinggung perihal tadi .
“ lo kok diem aja Ran ? ga seneng ya jalan sama gue ? “ ucapnya memecah keheningan .
“ engga Ver gue seneng kok , film tadi jug ague suka , seru “ ucapku basa-basi meskipun sebenarnya aku sama sekali tidak suka film action dan sama sekali tidak mengerti karena sibuk berkhayal .
“ syukurlah , eh lo lapar ga ? “
“ hem lumayan kenapa ? “
“ disekitaran sini ada tukan nasi goreng enak , kaki lima sih pinggir jalan , tapi deket kok dari sini mau ga kita makan disana dulu ? “
“ yaa boleh deh “
“ oke berangkat “
Boleh jujur ? malam ini merupakan malam terindah buat ku , seperti mengulang kisah klasik kita beberapa tahun yang lalu . yakin kan aku tuhan dia memang bukan miliki ku . yakinkan aku untuk tidak melanjutkannya , karena jika aku melanjutkannya , mungkin aku akan berfikir untuk memilikinya , tidak tidak boleh aku tidak boleh merebut seseorang yang sudah menjadi milik orang lain . stop hentikan semua ini tuhan !
Masih dengan senyum yang mengembang memasuki rumah dengan senyum selebar mungkin , masih mengingat dan menyimpan semuanya rapi . bagaimana merubah perasaan ini menjadi perasaan yang biasa saja ? oh tuhannnnnn . jika memang dia jodohku , mengapa semuanya harus dibuat serumit ini .
“ heh kak , lo dari mana jam segini baru balik “ ucap Chaca dari balik pintu membuyarkan lamunanku .
“ heh lo tuh ya ! ngagetin ! gue abis jalan “ ucapku ketus .
“ jalan sama kak Vivi ? tumben sampe malem banget , ga liat tuh jam dua malem kak ! tumben ! lo udah belajar maen ke dugem ya kak ? “
“ ini bocah emang suka sekate-kate ya ! gue jalan sama Verrr ! eh udah lah sana lo ! “
“ Verrr ? siapa kak ? sama cowok kak ? “
“ iya bawel ! sana lo gue mau masuk kamar mau tidur ! “
“ alhamdullilah kakak gue ternyata normal masih suka cowok ! alhamdullilah “
“ lo tuh yaaaaa ! “ ucapku sambil menjambak rambutnya , dan malam itu kami saling menjengggut dan mencubit seperti dua anak kucing yang sedang berantem memperebutkan ikan .
****
Tring sms berbunyi aku masih sibuk dengan selimut dan guling kesayangan , masih dengan mata merem melek , aku meraih handphoneku ku buka sms yang menyalak sedari tadi , dan ada 3 pesan masuk dan semua dari Vero .
“ selamat pagi Kiran “
“ Ran , have a nice day ya “
“ Ran siang ini , beres lu ngajar gue tunggu di kedai coffe kemaren ya , kabarin gue ya kalo ga bisa . see you “
oh my god , kenapa dia terus menghubungi ku ? bagaimana jika semua rasa ini makin tidak bisa hilang . oh tuhannnnnn . . aku segera bersiap menuju kampus untuk mengajar , tapi fikiran ku makin tidak karuan , makin susah untuk berhenti melupakan wajahnya . 
jalanan cukup lenggang di ibu kota hari ini , tidak terlalu padat dan aku bisa sampai tepat dengan waktunya . jadwal mengajarku hari ini 2 jam , tapi terasa lama sekali rasanya tidak sabar untuk cepat bertemu Vero siang ini , selama mengajar konsentrasi ku pecah , tidak biasanya seperti ini . amat sangat kacau , dan jika dia terus begini entah sampai kapan aku bisa berhenti .
betapa senangnya saat aku mendengar bell berteriak bahwa jam pelajaran ku selesai , bergegas aku segera meluncur ke kedai kemarin untuk bertemu Vero , entahlah rasanya senang sekali , senang yang sulit diungkapan dengan kata , tiap didekatnya aku bahagia .
aku memasuki kedai itu dengan perlahan , kulihat dia terduduk sendiri dengan laptopnya di tempat duduk yang masih sama seperti kemarin ,.
“ hay “ sapaku manis
“ hey gue fikir lo ga akan dateng Ran , haha udah confused nih kalo sampe hari ini gak ketemu lo “ ucapnya dengan senyum sumringah .
“ sorry gue ga bales sms lo tadi gue telat bangun jadi buru-buru berangkat ke kampus deh , lo udah dari tadi disini ? “
“ ya lumayan lah udah lumayan lama , hehe tapi gak apa-apa gue juga sambil ngerjain design gue kok “
“ ohh “
“ eh nih ran gue udah pesenin coffe kaya yang kemaren lo pesen , sorry kalo udah agak dingin “
“ iya gak apa-apa “
“ sukses tadi ngajarnya ? jurnal kemaren ? “
“ ya begitulahhh hehe “
“ Ran “
“ ya ? “
“ boleh gue minta satu permintaan ? “ ucapnya masih dengan tatapan lurus kedepan laptopnya
“ apaa ? ya kalo gue bisa bantu , gue pasti bantu kok “
“ jangan pergi dari sisi gue ya “
“ hah ?? “ ucapku tersedak dan mencoba menetralkan suasana agak tidak terlalu tegang .
“ iya jangan tinggalin gue “
“ maksud lo apa Ver ? “
“ gue berasa kaya nemuin sosok yang harusnya ada , sosok yang selama ini hilang dari gue . sumpah kalo boleh gue jujur gue nyesel . gue tau lo yang selama ini yang harusnya ada disisi gue ! bukan mikha ! please jangan pergi , gue ga bisa kalo harus kehilangan lo lagi Ran . gue nyaman banget sama lo . gue kangen moment-moment sama lo . semuanya tentang lo ! dan sumpah bertahun-tahun ini gue nyalahin diri gue sendiri karena udah menyetuji perjodohan orang tua gue dan ninggalin lo ! “ ucapnya syahdu dan kali ini matanya menatap mataku dan aku melihat kejujuran disana , tapi bagaimana bisa ? bagaimana mungkin , lalu bagaimana dengan mikha ? tidak aku tidak bisa aku tidak ingin begini.
“ Verrrr…. “ hanya itu yang aku ucapkan selain air mata yang menetes perlahan demi perlahan .
“ gue tau lo sakit Ran , gue tau ini ga adil . gue tau lo pasti ga akan nerima semua ini . gue tauuu sorry “
“ tapi Verrrr…. Gimana sama mikha ? dia cewek sama kaya gue . gue ga bisa Ver maaf “
“ hubungan gue sama Mikha udah ga sehat Ran , please jangan tingalin gue . kita hadepin semuanya sama-sama . gue bakalan tebus semua kesalahan gue seumur hidup gue “ ucap Vero sambil menggengam erat tanganku .
“ Ver gue ga bisa “ ucapku dengan air mata berlinang sekarang air mata sudah mengalir deras membanjiri wajahku .
“ Ran , gue mohon , gue seneng banget bisa ketemu lo kaya gini . dan gue ga bisa tanpa lo lagi Rannnn please “
“ Ver tapiiiii . . hemmm kita jalanin aja selayaknya begini , gue belum bisa jawab apapun sekarang , tapi yang pasti gue ga akan jauh kok dari lo . gue ada buat lo . Cuma biar waktu aja yang jawab semuanya ya Ver . “
“ Thanks Ran , yang penting lo masih mau ketemu gue dan itu udah lebih dari cukup “
“ iya Ver . . tapi gimana sama mikha ? “
“ ga usah bahas yang ga ada , everthing gonna be okay darl . iam promises “
“ okay Ver “ aku kembali dalam hening dan dia kembali dengan laptopnya . aku masih terduduk kaku dengan beribu pertanyaan dan sejuta tanya di hati . semoga aku bisa melewatinya apapun masalah dan resikonya kelak tuhan .
“ Ran , udah beres kerjaan gue , kita ke taman warna yu udah lama ga kesana , pasti tar malem ada live musicnya “ ucapnya memecah kebisuan
“ hemm tapi ade gue kasian sendirian dirumah “
“ oh iya ya , ortu lo masih buka pabrik tenun di solo Ran ? “
“ masih Ver “
“ Ade lo ajak aja gak apa-apa biar seru “
“ ogah dia itu rese “
“ ya gak apa-apa , gimana ? “
“ ya okay boleh lah , aku sms dia aja biar dia bisa siap-siap jadi ntr tinggal kita jemput aja “
“ okay “
Setelah semua pekerjaan Vero beres , mobilpun melaju menuju rumahku . setelah sampai dan menjemput chaca lalu menyimpan mobilku terlebih dahulu ,  chaca girang bukan maen setelah tauk kakanya yang cantik ini membawa seorang pria tampan yang menurutnya adalah calon kakak iparnya . hem baiklah semuanya berjalan tidak sesuai scenario , kita lihat saja dimana garis finishnya . mobil melaju cepat menuju taman warna diiringi dengan celotehan jenaka Chaca yang tidak berhenti mengoceh sepanjang jalan . perjalanan menuju taman warnapun hampir tidak terasa , karena kami terlalu asyik mengobrol dan bersenda gurau . Vero menyuruhku duduk tepat didepan panggung kecil berbentuk bundar , dan memesana beberapa makanan kecil dan minuman , namun tiba-tiba saja Vero menghilang entah kemana .
“ kak itu kak Vero diatas panggung “ teriak chaca dengan riang , hah mau apa Vero disana ? tanyaku dalam hati .
“ selamat malam semuanya , malam ini saya akan menyanyikan satu buah lagu untuk wanita cantik yang berada di depan saya ini . thanks for give me youre heart again Senandung citra kirani “ ucapnya dari atas sana , semua tamu pengungjung yang hadir menoleh kearahku , menoleh sirik dan kagum . chaca hanya tersenyum puas dan gembira , aku hanya bisa melongo tanpa ekspresi , semua bagai mimpi .
“ menatap indahnya senyuman diwajahmu membuatku terdiam dan terpakuuu …. “ lantunya dari atas sana , aku tersenyum haru saat dia memberikan sebooket bunga besar untukku setelahnya . tak hentinya aku tersenyum malam ini , tuhan jika ini memang mimpi aku mohon jangan bangunkan aku sekarang , jangan biarkan semuanya berakhir dengan segera , aku mulai nyaman dengan semua ini dan tanpa sadar aku sudah benar-benar terjerat didalamnya . tuhan jika rasa ini salah aku mohon jangan ambil sekarang untuk rasa ini , aku masih asik terlena didalamnya . meskipun nyatanya semuanya salah , tapi salahkah jika aku sekarang memiliki rasa ingin memilikimu dengan utuh ? tuhannnn aku mohonnnn .
Malam ini berakhir indah , malam sebelumnya juga indah semuanya indah semenjak Vero datang kembali dalam hidupku , sekarang aku harus mengikuti apa ? hati atau egoku ? aku memenjamkan mata dengan senyum manis yang masih menghias bibirku , thanks for tonight Vero . . ucapku manis dalam hati .
***
Setelah hari itu kita sama-sama sepakat menjalani semuanya lagi , entah salah atau tidak aku sudah tidak memikirkan itu lagi , jika memang aku disebut jahat , mungkin aku pantas mendapatkan kata-kata itu . tapi semuanya bukan salahku bukan juga kemauanku . semuanya berjalan secara tiba-tiba , mungkin besok atau entah kapan aku akan terjatuh lagi , menangis lagi tapi perduli apa tentang waktu yang tidak pasti kapan akan datang ? yang penting itu sekarang , aku mencintainya dan dia juga begitu . kelak jika memang waktu itu akan datang dia berjanji untuk tetap menggengam tanganku erat . cinta itu harus diperjuangkan ya mungkin harusnya begitu . berarti sekarang pepatah telah berubah bahwa cinta itu memanglah harus memiliki !
“ siang Kiran “ sapanya manis dari ujung telephone sana .
“ heyy siang , mau ke kedai ? “ tanyaku .
“ udah beres ngajar emang ? “
“ udah baru beres nih , kamu lagi dimana ? “
“ di bandara , hari ini  kayanya ga bisa Ran gak apa-apa ? “
“ loh ngapain kamu disana ? mau kemana ? “
“ Mikha hari ini mendadak pulang , aku juga ga tau ada apaan . katanya ada yang mau dia urusin disini . sorry banget Ran sumpah aku ga enak gini “
“ ohhh . . iya gak apa-apa lagi Ver , salam buat mikha ya “ ucapku dengan berat .
“ Ran , I love you . maaf hari ini ga bisa ketemu “
“ love you too , gak apa-apa kok Ver , aku ngertiiii banget posisi aku disini hanya sebagai “
“ stop , aku akan membereskan semuanya aku janji “
“ jangan pernah tinggalin Mikha kalo kamu sayang sama aku “
“ Ran tapiii… “
“ oke Ver aku pulang dulu aja ya , bye “ klik telephone aku matikan seketika , mengapa ada haru ? mengapa aku merasa sakit hati ? siapa aku disini ? sadar diri dong Kiran !!!! Vero milik Mikha , kamu hanya pelengkap buat Vero ! Sadar !!! tanpa terasa air mata membanjiri wajahku , aku bergegas pergi meluncur menuju kedai coffe tempat biasa awal mula aku bertemu Vero , duduk ditempat yang sama . merenung sendiri tanpa Vero . 
Sudah hampir 15x Vero menelephone ku , aku masih tidak ingin mengangkatnya . aku masih cemburu aku masih merasa sakit , berfikir untuk menyudahi semua ini . tapi aku sudah terlanjur basah aku harus melanjutkan semuanya sampai garis akhir . semoga saja happy ending yang aku dapatkan nanti ..
***
Pagi ini aku ada jadwal mengajar pagi , aku sudah siap untuk berangkat .  aku membuka pintu depan rumahku dan aku melihat mobil hitam milik Vero ada disana . aku terkaget-kaget sendiri , entah sejak kapan dia ada disana . aku menghampiri mobilnya kulihat dia sedang tertidur didalam sana aku mengetuk-ketuk kaca mobilnya hingga dia terbangun .
“ lo ngapain ? “ tanyaku sinis .
“ aku yang anter kamu kerja , masuk dulu “
“ engga gue sendiri aja “
“ Ran , Please “
“ hemm oke “ ucapku sambil menaiki mobil Vero itu .
“ aku ga tidur dirumah , semalem aku tidur didepan rumah kamu “
“ hah ? ngapain ? “
“ aku kefikiran kamu terus Ran , aku ga bisa lepasin kamu . maaf “
“ trus mikha dimana ? “
“ dirumah “
“ lo ninggalin dia tidur sendri di rumah ? Ver , barangkali aja dia pulang itu karena kangen sama lo ! lo malah tega ninggalin dia dan tidur depan rumah gue “
“ aku ga cinta sama dia Ran “
“ Ver !!! ini udah terlalu jauh ! kita udah bener-bener melangkah jauh banget ! oke gue sayang banget sama lo ! gue cinta banget sama lo ! tapi gue sadar semuanya salah Ver ! lo bisa jalan asik sama gue , karena gue posisinya disini yang ga punya pasangan ! sedangkan lo ? gue ga mau kalo sampe hubungan ini menyakiti seseorang yang lain Ver . gue ga bisa , gue harus berhenti “
“ Ran ,aku ga bisa “
“ awalnya gue emang cemburu , gue ga suka kedatangan Mikha . tapi gimana kalo gue ada diposisi Mikha ? gue rasanya semuanya harus berhenti , please Ver “
“ Kiran , kita jalanin aja dulu yaa . kita coba aja . semuanya udah terlanjur . jangan pernah ngehindar dari aku “
“ Verrrrr… “ ucapku sambil menghela nafas panjang . aku juga sama belum tentu sanggup tanpa kamu Ver tapi bagaimana ? bagaimana menjalani kisah yang salah ? gumanku dalam hati .
“ aku mohon Ran “
“ hahhhh , mungkin memang harus aku coba , oke . kita jalani semuanya hingga ke garis akhir “
“ Thanks kirani “ ucapnya sambil tersenyum manis .
Siang ini kami setelah aku beres mengajar , kami berjanji untuk bertemu di café olala untuk makan siang , Vero berjanji untuk menjemputku dikarenakan aku tidak membawa mobil , tapi ku fikir dari pada harus bolak balik lebih baik bertemu disana saja , aku memilih naik taksi dan bertemu disana . sesampainya aku disana , aku tidak melihat Vero sudah tiba . oke aku akan menunggu , menunggu di meja yang menghadap ke jendela luar . satu jam , dua jam , tiga jam dan dia belum tiba juga , aku mencoba menghubungi ke ponselnya namun tetap tidak ada jawaban , tiba-tiba saja aku merasa tidak enak hati , berulang kali aku menelephone nya sampaii seorang wanita mengangkat telephone ku .
“ hallo , ini dengan siapa ya ? “ tanya seorang wanita itu dari ujung sana dan aku yakin itu adalah suara Mikha .
“ aku temannya Vero , Veronya ada ? “ ucapku dengan suara bergetar .
“ hah vero tadi mengalami kecelakaan kecil mobilnya kena pohon tumbang tadi dijalan , ini dengan siapa ya ? “
“ hah ? sekarang Veronya dimana ya ? saya Kiran Temann lamanya “ ucapku ngasal karena kaget
“ di rumah sakit Global kamar nomor 459 lantai 4 “
“ oke thanks “ ucapku panic dan bergegas menuju rumah sakit , aku sudah tidak perduli apakah aku akan bertemu mikha , dan bagaimana nanti jika bertemu mikha . sungguh sudah tidak perduli yang ada difikiranku hanya Vero , aku tidak ingin dia kenapa-kenapa .
Sesampainya aku didepan kamar 459 , aku berdiri cukup lama . merenung akan masuk atau tidak . perlahan tapi pasti aku mengetuk pintu itu dengan amat sangat pelan , tidak cukup lama pintu terbuuka dibuka dengan seorang wanita cantik berwajah indo , tubuhnya mungil kulitnya putih sekali matanya sayu sepertinya habis menangis . jahatkah aku padanya ?
“ heyyy siapa yaaa ? “
“ saya kiran yang tadi nelephone Vero “
“ oh iya temen lamanya Vero ya ? kenalin sama Mikha “ ucapnya ramah dengan senyumnya yang menambah keacantikannya .
“ iyaaa , kamu mikha istrinya Vero ya ? boleh aku masuk ? “
“ ehh iya masuk aja Ran , Vero baru aja tidur , tadi dia ngeluh aja sakit . abis bandel sih aku bilang jangan dulu kekantor istirahat tapi dia maksa buat keluar jadinya begitu kan hahaha , oh iya kamu teman sma atau kuliah ran ? “
“ aku temann SMAnya “ ucapku ngasal sambil menatap wajah Vero yang tertidur pulas , ingin rasanya memeluk tubuhnya , mengobati sakitnya , tapi kenyataanya aku memang tidak berhak !
“ oh mau minum apa Ran ? “
“ apa ajalah Mik “
“ aku keluar dulu bentar ya beli minum sama cemilan , hehe kamu pasti haus kan ? aku titip Vero ya “
“ iya Mikha , makasih ya “ ucapku dan dia berlalu keluar kamar , tinggal aku berdua diruangan  itu dengan Vero , aku menggegam erat tangan Vero , dan menangis aku tidak menyangka semuanya serumit ini . seharusnya aku tidak menyakiti perasaan wanita sebaik Mikha . jahat dan betapa bodohnya aku !
“ KIRAN ? “ Ucap Vero tiba-tiba memecahkan keheningan dan lamunanku
“ Ver , lo ga kenapa-kenapa kan ? “
“ Ran , kenapa kamu ada disini ? “
“ tadi gue nunggu lo di olala sampe 3 jam , karena lo ga dateng-dateng gue telephone lo dan Mikha yang angkat dia bilang lo kecelakaan makanya gue langsung kesini “
“ sorry gue ingkar janji “
“ sttt engga kok Ver , ke olala masih bisa lain waktu kan , apa yang sakit ? “
“ ini Cuma kepala sama kaki doang Ran , Mikha mana ? “
“ dia lagi beli minum sama cemilan duluVer “
“ lo jangan nangis gitu dong “
“ gue udah jahat sama cewek sebaik Mikha “
“ Ran , udah dong . jangan nangis kaya gituu . aku mohon “ ucapnya sambil menghapus air mataku .
“ bentar lagi gue pulang ya , gue bukan siapa-siapa lo ga seharusnya gue disini “
“ Kiran , aku janji semuanya akan berakhir indah di garis finish , belive me “
“ cepet sembuh ya Vero “ ucapku sambil bergegas untuk berlalu , namun Mikha keburu datang , sungguh aku benci keadaan ini .
“ mau kemana kiran ? jangan dulu pulang , nih aku beliin kamu minuman sama kue-kue kering  “ ucap mikha amat sangat ramah
“ iya Mik tapi aku ga bisa lama-lama aku masih ada urusan , hehe “ ucapku hambar .
“ oh gitu , yaudah deh kamu ati-ati yaa “
“ iya mik , aku balik dulu ya . Ver gue balik dulu . bye “ ucapku sambil berlalu dengan perasaan yang tidak menentu .
***
Semenjak kejadian itu aku mengurung diri dikamar , bolos mengajar . mematikan handphone tidak membuka email ataupun facebook benar-benar mengurung diri dikamar , merenung dan merasa sakit . seandaynya saja waktu bisa aku putar sebelum semua terlambat aku tidak akan membiarkan Vero menikah dengan Mikha , mengapa perasaan ingin memiliki ini sekarang amat sangat terasa menusuk . apakah aku tega merebutnya dari wanita sebaik Mikha ? pantaskah aku berbuat itu ? aku menangis , menangis karena aku putus asa , entah kapan aku akan menikah , umurku sebentar lagi akan menginjak 28 berkali-kali orang tua ku menelephone dan menyuruhku menikah , buat apa aku melakukan ini semua ? toh pada kenyataanya bukan dia yang akan kunikahi kelak . mengapa cinta itu begitu sakit ? seperti menggapai asa yang tidak akan pernah mungkin .
Setelah hari ke 8 baru lah aku mulai merasa kuat , aku terbangun dipagi hari dengan secercah sinar harapan , akan aku jalani kemana arus akan membawaku pergi , entah itu ke garis akhir ataukah malah aku akan tenggelam dan tak akan pernah menemukan tepian . aku membuka handphone ku ada 120 panggilan tidak terjawab dan itu dari Vero . aku memberanikan diri untuk menelephone balik Vero .
“ Kiran ? kamu dimana ? kamu kemana aja ? “ ucap Vero panic
“ Ver , gue baik-baik aja kok , gue ada dirumah nenangin fikiran beberapa hari ini . lo dimana ? “
“ aku jemput ya , ada banyak hall yang mau aku omongin “
“ kamu udah sembuh emang ? “
“ udah , aku udah sembuh , Ran aku ga mau bikin kamu sedih lagi “
“ gue ga sedih kok “
“ aku jemput kamu yaa , boleh kan Ran ? “
“ mau kemana kita ? “
“ taman warna mau ? “
“ boleh “
“ tunggu 25 menit dan aku sampe depan rumah kamu “
Yah benar saja setelah 25 menit Vero menjemputku , kami berdua bertemu dalam diam , banyak hal yang sepertinya ingin kami utarakan . sepanjang perjalanan mulutkupun bungkam begitu pula Vero . apapun yang akan Vero utarakan aku harus kuat menerimanya , jika memang ini adalah akhir semoga saja aku bisa .
“ Ran , aku bakalan cerai kan Mikha “
“ Ver ! jangan ! dia baik , dia yang terbaik buat lo ! please jangan “
“ tapi gimana dengan rasa ini Ran ? “
“ rasa apa ? seharusnya ga pernah ada rasa ini ! “
“ semuanya salah aku ! kalau aja ! “
“ semuanya udah terlambat Ver , please jangan yahh “
“ I love you ran “ ucap Vero sambil mencium keningku tanpa sadar Mikha ada disana , Mikha berdiri tepat dibelakang kami , melihat semuanya dengan air mata berlinang jatuh .
“ Vero…. “ panggilnya dengan suara parau bernada rendah , aku tercengang kaget dan merasa takut luar biasa , jantungku dag dig dug tak karuan .
“ Mikha “ ucap Vero tak kalah kagetnya .
“ makasih ya Ver , Ran . makasih banyak . gue cukup sakitttttt liatnya . . . “
“ Mikha ini ga kaya yang lo fikir Mik ! “ ucapku dengan muka kaku .
“ Kiran , aku ga tuli aku ga buta ! aku liat semuanya ! aku sengaja ngikutin kalian kesini . udah terlalu banyak kabar diluaran sana yang bilang sering liat Vero jalan sama cewek laen , dan oh ternyata kamu Ran , makasih ya kiran “
“ Mikha tapi gue ! “
“ Kiran , seandainya posisi ini dibalik , apa perasaan kamu ? bagaimana perasaan kamu ? AYO JAWAB ! “
“ Mikha sorry “ ucapku dengan air mata yang deras , aku merasa salah merasa amat sangat salah .
“ Mikha “ Vero sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi aku tau itu .
“ Ver , bukannya aku ga bisa jadi istri baik buat kamu . aku ngelakuin ini buat kamu buat keluarga kita , aku pengen kamu bangga sama aku . tapi kenapa yang aku dapet malah ini Ver ? “ ucap Mikha sambil berlalu , Vero mengejar langkah mikha , aku terduduk sendiri menatap mereka , aku apa ? sebagai apa ? dan sekarang aku benar-benar sudah merusak semuanya .
BRAKKKK ! aku mendengar suara keras itu seketika , aku berlari keluar café itu dan kulihat Mikha sudah terjatuh dengan posisi berlumuran darah , dan vero menopangnya dipelukannya . tuhann jangan cabut nyawanya sekarang , aku belum menuturkan kalimat maaf yang dalam untuknya aku mohonn ..
Vero menggendong tubuh Mikha memasuki rumah sakit dengan pontang-panting tim medis berhamburan menolongnya dan memasukan Mikha keruang icu . vero terlihat amat sangat tegang , aku pun begitu amat sangat tegang . cerita Vero Mikha tersandung dan tertabrak Truk besar , namun truk dan supirnya itu melarikan diri .
Mikha kehilangan banyak darah , karena golongan darah Mikha dan aku sama , bergolongan darah A , aku pun mengiklaskan sebagian dari darahku mengalir ditubuh mikha , hanya saja satu hal mungkin Vero akan menyesal seumur hidup , dokter bilang kaki mikha mengalami luka serius , mikha harus kehilangan satu kakinya , vero terus menangis tanpa henti aku pun begitu . kami yang melakukan kesalahan mengapa harus mikha yang mengalami semua ini ? tuhan kenapa bukan aku saja ? dia terlalu baik untuk semua ini .
Mikha sudah boleh ditengok , aku memasuki kamarnya dengan haru dan air mata yang masih terjatuh membanjir di wajahku , kulihat Mikha sudah siuman dan sedang menangis tersedu .
“ Mikha , maaf “ hanya kata itu yang aku ucapkan sudah kehilangan kata untuk meminta maaf
“ gak apa-apa Ran , aku kuat kok . kalo dengan keadaan aku sekarang . aku yakin Vero pasti akan amat sangat yakin memilih kamu “ ucapnya lirih .
“ engga , aku ga pantes buat dia Mik , yang pantes buat dia itu kamu . maaf sudah datang dan mengacaukan hubungan kalian , aku bakalan pergi jauh dan ga akan pernah menggangu kalian lagi aku janju . maaf ya Mik , aku ga tau gimana caranya untuk menebus semua ini “
“ Kiran , aku ga mau sama Vero kalo yang dia cintai bukan aku Ran ! buat apa selama 4 tahun bersama menikah jika yang dia cintai bukan aku ! “
“ dia cinta sama kamu , dia butuh kamu . aku Cuma orang dimasa lalu yang seharusnya tidak datang “
“ Kiran berhenti menyalahkan diri sendiri , semua yang terjadi ini ga tunggal kesalahan kamu “
“ tapi aku udah bikin satu kaki kamu ga ada Mik ! “
“ Ran mungkin ini semua sudah jalannya “
“ mikha , kamu baik banget dan cantik banget kaya malaikat . maaf yah mikha . sudah datang dengan cara yang tidak baik . “
“ maaf seharusnya Vero tidak dijodhkan dengan ku “
“ Mikha ! aku pamit yaa , ini terakhir kali aku liat kamu dan Vero aku janji untuk tidaka akan pernah mengusik kalian lagi . maaf yaa Mikha , ini untuk kamu “ ucapku sambil memberikan Mikha sebuah kalung liontin kesanyangku untuk kenang-kenangan . aku keluar dari ruangan itu dengan haru yang luar biasa . aku bertemu Vero diluar sana masih dengan tatapan kosong dan air mata .
“ lo nyesel kan ? seharusnya ini ga pernah terjadi Ver ! kalo aja seandainya gue ga ketemu lo ! Ver ini garis finishnya ! ini sudah garis akhirnya ! gue pergi Ver . jaga Mikha baik-baik ya “
“ Kiran , sorry gue ga bisa nepatin janji gue buat itu . gue tau semuanya salah gue “
“ Ver , mskipun hanya sebentar tapi smua itu berarti . ini akhirnya . terimkasih buat hari-hari indahnya yah Ver . I love you “ ucapku dengan lirih dan berlalu , kulihat Vero menangis lagi . tapi ini jalanku , ini akhirnya meskipun tidah happy ending sesuai dengan keinginan ku . mungkin memang dia bukan jodohku , seberapa kerasnya aku memaksa , seberapa kerasnya aku memohon jika tuhan berkata tidak ya tidak . semua ini hanya rangkaian cerita perjalana  hidupku , kupetik hikmah disini .
Seminggu setelah kejadian itu meskipun masih depresi , aku memutuskan pilihan untuk mencoba mengajar ke London , aku terbang kesana dan memulai segalanya dengan rangkaian kegiatan yang baru . melangkah melupaka Vero dan kejadian itu .
Sedangkan disisi lain Vero merasa amat sangat bersalah atas sikapnya , Vero berjanji untuk tidak akan pernah melukai Mikha lagi dan akan sebisa mungkin membuat Mikha bahagia . hubungan rumah tangga mereka membaik dan tampak bahagia .
Sedangkan aku ? aku masih melangkah dan mencari . entahlah samapai kapan , hanya tuhan yang tau jawabannya , jika memang belum yasudah , mungkin suatu saat nanti akan ada orang yang benar-benar special yang tuhan kirim untukku , hanya untukku …..
TAMAT






Jumat, 29 Mei 2015

heaven hills



Berkali-kali aku melihat layar handphoneku yang sejak tadi tidak berdering sama sekali dengan memasang wajah harap-harap cemas . sudah hampir dua jam aku berdiri dipojok halte bis tak jauh dari kampus ku namun batang hidungnya Rico belum terlihat sama sekali. Aku sudah mencoba menghubunginya beberapa kali ke ponsel miliknya namun nihil tak satupun telephone yang dia gubris. Matahari bersinar dengan sangat terik membuat wajahku semakin lusuh dan tak karu-karuan. Ditengah lamunan handphone ku berdering melantunkan lagu heart attack demi lovato dengan muka riang sedikit kecewa aku mengangkat telephone itu bersemangat .
“ Hallo Co? Dimana? Aku udah nungguin kamu dua jam lebih disini, Mikha udah sampe kerumahnya kan? Sekarang jadi kan? “
“ Maaf banget Yas, kayanya hari ini Aku ga bisa jemput kamu deh “
“ loh kenapa ? Kamu kan udah janji ?? “ ucapku dengan nada kecewa
“ iya maaf Yas Mikha minta dianterin ke dokter, Maaf banget Yass “
“ Kamu kenapa ga bilang dari tadi? Kalo tau gini, Aku gak akan nungguin kamu sampe Bego kaya gini” air mataku sudah nyaris tumpah.
“ Maaf yass maaf “
“ kamu bilang kamu bakalan putusin Mikha dengan cepat?! Mana janji kamu Co! “
“ kita bahas ini nanti ya Yas “ KLIK Telephone dimatikan tiba-tiba, Air mata sudah menetes dengan lancar membasahi pipi. Mengapa jatuh cinta sesakit dan sesulit ini, ya mungkin akan menjadi sulit karena orang yang aku cintai sudah memiliki pasangan. Seharusnya aku sadar bahwa dia datang padaku disaat jenuh dan bosan dengan pacar lamanya. Aku hanya si batu lompatan tak lebih.
sesampainya dirumah aku hanya bisa menangis dibalik bantal bergambar hello kity. Terasa penat dan sakit memilukan. Sampai kapan ketidak jelasan ini membayangi ku .
sebelumnya perkenalkan namaku Mayasti Ajeng Rahayu, Namun lebih akrab dipanggil Ayas . aku mengenal sosok Rico sudah hampir 5 tahun lamanya sejak duduk dibangku SMP. Kalo boleh jujur Rico cinta pertamaku, pertama kali merasakan jatuh cinta dan pertama kali merasakan cinta diam-diam. Ternyata tak mudah memendam cinta begitu lama sampai akhirnya kami bertemu kembali dalam satu atap gedung universitas yang sama. Mulai dari sana lah keakraban kawan lama SMP Terjalin kembali namun dengan konteks berbeda. Aku mencoba memperjuangkan rasa yang telah tumbuh subur selama bertahun-tahun walau sang pria sudah memiliki wanita idaman lain. Murahan kah? Apakah kalian akan berargumen sambil menatapku sinis bahwa aku tak lebih dari faktor PHO Atau yang biasa disebut perusak hubungan orang? Aku mohon fikir kan kembali sebelum kalian menudingku begitu, bayangkan posisiku ini menjadi posisi kalian. Aku hanya menunggu tanpa mengganggu hubungan mereka, Aku hanya berharap tuhan memberikan aku kesempatan untuk menjaganya lebih baik. Lagipula Rico yang memberikanku kesempatan, Rico yang membukakan pintu hatinya untuk aku kunjungi.
Aku meraih handphoneku yang sempat aku lempar ke ujung kasur karena rasa kesal tadi siang, sekarang aku sudah jauh lebih tenang setelah menangis seharian. Aku mulai mengetik pesan di blackberry kesayanganku itu.
“ Rico, kalo udah kelar sama Mikha cepet hubungin aku. Ada yang mau aku obrolin sama kamu “
Lama sekali tak ada jawaban tak ada tanggapan sampai akhirnya aku tertidur pulas .
*
“AYASSSS“ Teriak rico sambil mengejar langkahku yang teralu cepat karena mencoba menghindarinya .
“AYAS DENGERIN AKU DULU!“ Bentak Rico sambil memegang tanganku erat, Aku mencoba tidak menatap kedalam matanya.
 “Maaf soal kemaren, seharian aku nemenin Mikha dia lagi sakit”
“ iya gak apa-apa ko”
“ oh iya aku baru baca juga Bbm dari kamu semalem,apa yang mau kamu obrolin?”
“ Gak ada, lupain aja”
“ Yas Maaf untuk saat ini aku belum bisa memilih antara kamu atau Mikha. Mau kan lebih bersabar sebentar lagi?”
“ Co, aku capek! capek dengan semua ketidak jelasaan ini. Ini hati co bukan Keset yang bisa kamu injek gitu aja tapi tulisannya masih welcome! “
“ kamu ngerti dong Yas! Kamu dateng tiba-tiba kehidup aku ngasih aku nyaman dan warna saat aku udah nemuin orang lain. Kalo kamu nanya sayangnya aku ke kamu kaya gimana aku Cuma bisa bilang sayangnya aku ke kamu sama kaya sayangnya aku sama Mikha. Aku sama mikha udah pacaran 4 tahun Yas kebayangkan susahnya pisah dan ngelepas gitu aja. Aku harap kamu bisa lebih bersabar dan mengerti “
“ iya semua salah aku, Salah aku yang gak tahu diri dan masih saja bersikeras memperjuangkan cinta pertama aku yang sudah menjadi milik orang lain. Cepat ataupun lambat kamu harus memilih Co, aku gak mau terus menerus menjadi yang kedua”
“ Ayas aku mohon bersabar sebentar lagi “
“ Jika pada saatnya tiba dan yang kamu pilih tetap bukan aku, mungkin aku harus lebih dari sekedar sabar karena sakitnya pasti akan sangat memilukan lebih dari ini”
“ Ayas, kalo aku gak bisa bikin kamu bahagia setidaknya aku gak akan bikin kamu sakit. Aku janji”
“ sory co aku harus segera masuk kelas “ ucapku sambil menghapus air mata disudut mata dan berjalan meninggalkan Rico yang mematung.
*
Jam sudah menunjukan pukul tiga lebih lima belas menit tapi dosen mata kuliah ekonomi sepertinya masih asik dengan cuap cuapnya didepan kelas ini, berkali-kali aku menatap jam dan layar telephone tertera 10 panggilan tak terjawab dan semua dari Rico. Aku ingin menghindarinya kali ini, aku ingin menyudahi semua kepahitan ini. Tapi mengapa rasa hati tak sanggup. Apakah aku terlalu mencintainya atau terlalu membutuhkannya? Atau apa? Cinta memang tak butuh alasan, itu memang benar. Berjuta-juta kali aku bertanya pada hati kecilku dan aku tak pernah menemukan jawaban mengapa aku bisa sebegini takutnya kehilangan Rico.
Pak munawar Dosen Ekonomi menyudahi pidato klasiknya dengan setumpuk tugas kliping dan presentasi. Kulihat beberapa murid menggerutu kesal karena ulah pak Munawar yang terkenal dengan prinsipnya memberi tugas. Aku segera membereskan beberapa buku dan pulpen yang berserakan diatas meja dan segera beranjak keluar ruang kelas.
“ Ayassss!!! “ Teriak Ira dengan teriakannya yang super duper kenceng
“ Buset udah kaya toa mesjid Lu ra! Apaan sih? “ ucapku dengan muka sinis
“ balik bareng gak? “
“ langsung balik kan? “
“ Anter ke Cafe taman dulu yu “
“ Ngapain? “
“ Temenin gue ketemuan sama anak kampus Indonesia jaya ya “
“ Yaelah sendiri aja kali “
“ Yas, lu tega banget sih “ Ucap Ira sambil memasang tampang memelas
“ iya iya iya yaudah ayo! “
Ira memang sahabat dekatku meskipun persahabatan kami terjalin belum cukup lama, Tapi Ira sudah memberikan rasa nyaman dan menyandang predikat sahabat terbaiku yang ada dikampus ini. Jujur saja ku akui untuk urusan bergaul atau bersosialisasi aku memang tidak pandai, teman ku masih bisa dihitung oleh mata tertutup. Dan satu hall lagi aku sangat tertutup bahkan kepada sahabat aku sendiri.
“ Mana lama amat sih Ra “ ucapku sesampainya di cafe taman dengan muka kusut
“ Yaelah Yas, sabar dikit kenapa. Barangkali dia kena macet “
“ Udah setengah jam nih “
“ iya bentaran lagi, kalo sejaman lagi dia ga dateng baru deh kita balik”
“ Gue ke toilet dulu yah” Ucapku pada Ira yang asik dengan gadget-nya. Sambil berjalan menuju toilet sambil membaca beberapa pesan singat dari Rico, Karena tidak memperhatikan jalan dan fokus membaca message dari Rico tanpa sadar aku menabrak meja yang diduduki seorang perempuan cantik sehingga membuat jus yang sedang dia minum mengotori pakaiannya. Aku terperanjat kaget.
“ Aduh Mbak maaf banget, saya gak sengaja” ucapku dengan tampang memelas, kulihat wajahnya menjadi merah padam aku yakin dia sangat marah kepadaku.
“ Mbak kalo jalan liat-liat dong jangan asik sama handphonenya terus” ucapnya setengah membentak karena aku merasa salah aku hanya tertunduk tak enak.
“ Maaf mbak, saya benar-benar tidak sengaja” ucapku lagi.
“ Ah sudahlah Mbak, gak ada gunanya juga bukan urusan yang besar mbak saya tinggal cuci bajunya dan semuanya beres, maaf tadi saya membentak mbak yah” ucapnya dengan senyum merona dia sungguh cantik sekali, kulitnya putih bersih rambutnya tergerai hitam panjang dan terlihat sangat intelek dengan baju yang ia kenakan meskipun sudah terkotori jus mangga akibat ulahku.
“ Sekali lagi saya minta maaf mbak “
“ Eh tunggu, nama Aku Pricilla gak usah panggil aku Mbak gak enak gitu “
“ Oh iya Pricill, Aku ayas. Maaf ya Pricill beneran deh aku ga sengaja”
“ Ah udah gak apa-apa lagian aku udah mau pulang kok, kamu kuliah dimana yas ? “
“ Universitas Dharma Putra Pri, kenapa?”
“ serius??”
“ serius, kenapa emangnya? “
“ ah engga, hehe kamu ada pin bb atau line? “
“ ada kok”
Setelah saling bertukar contact dan berkenalan dengan Ira Pricill pun berpamitan pulang duluan, Dia benar-benar sosok perempuan yang ramah dan friendly hanya dalam hitungan menit saja dia sudah bisa akrab dengan Ira dan aku.
Bahkan kami sampai membuat jadwal untuk bermain bersama beberapa minggu kedepan.
*
“ hallo ayas ?! “ sapa seorang perempuan diujung telephone sana
“ iya, dengan siapa yah? “ tanyaku heran
“ Aku pricill “
“ Pricill? Pricill mana? “
“ Cafe nabrak jus dan tumpah “
“ oh iya iya gue inget, Kenapa pri? “
“ lo dimana sekarang? “
“ rumah, kenapa ? “
“ yah, gue fikir lagi diluar. Haha gue lagi ngelayab sendirian gak ada temen nih. Rumah lo dimana? “
“ di komplek Permata hijau “
“ bbm alamat lengkapnya yah, gue kerumah lo aja deh . see you “ Klik telephone dimatikan aku masih terduduk heran baru kali ini menemukan manusia selangka pricilla .
Dan benar saja tak sampai satu jam dia sudah berada di depan hallaman rumahku dengan menggunakan dress santai warna peachnya dia terlihat lebih cantik dari kemarin. banyak hall yang dia ceritakan, baru pertama kenal pun aku sudah merasa akrab dan tak ada batasan antara kami. Seperti kita sudah mengenal cukup lama satu sama lain.
“ Jadi gue itu pindah pindah rumah udah ada puluhan kali jakarta bandung jakarta bandung, baru setahun lah gue menetap permanen dijakarta ini makanya gue gak punya temen Yas, tapi entah kenapa gue juga heran begitu melihat lo sama Ira gue merasa nyaman dan pengen kenal deket “
Singkat cerita hubungan kedekatan tak disengaja antara aku, Pricill dan Ira pun semakin baik. Kami sudah seperti tiga sejoli yang sulit dilepaskan meskipun tak satu atap kampus yang sama. Pricill jadi lebih sering menginap dirumah ku karena orang tuanya yang tidak menetap tinggal di jakarta karena bisnisnya di beberapa kota besar di indonesia. kami menjadi sering terbuka atas apapun, bahkan aku yang tidak terlalu sering bercerita pun menjadi sangat terbuka terhadap pricill.
“ lo kenapa Yas? Dipelototin aja terus tuh handphone “ Sindir Pricill yang sedang tertidur dengan manis diatas kasur ku yang empuk.
“ pernah ngalamin yang aku alamin gak? Kalo engga gue gak akan cerita deh, karna orang yang gak pernah ada diposisi gue pasti bakalan bilang gue 100% salah tanpa terkecuali “
“ iya kenapa dulu? Mana gue tau kalo lo ga cerita apapun “
“ Gue... Gue suka sama orang yang udah punya pacar. Dia cinta pertama gue dari SMP, Ya gue tau gue salah tapi dia juga kok yang membukakan pintu hatinya sama gue Pri, dia berjuta kali berjanji untuk milih gue ketimbang pacarnya yang katanya dia rasa sayang dia ke gue lebih besar dari rasa sayangnya sama pacarnya. Tapi kayanya gue Cuma si batu loncatan yang dia butuhin ketika dia lagi gak baik sama pacarnya. Gue hanya dimanfaatin keadaan, tapi gue ga bisa benci. Setiap gue mau beranjak pergi dia selalu dateng dengan semua janji dan harapan yang bikin gue percaya kelak suatu saat nanti gue emang akan mejadi satu-satunya yang dia punya. Tapi entah kapan “ cerita ku dengan air mata yang sudah tumpah, Pricill mengelus elus punggungku dengan wajah prihatin.
“ gak ada yang salah Yas, mungkin itu takdir . Cuma gimana kalo pacarnya si cowok itu ngebalikin pertanyaan sama lo ? Bayangin lo ada di posisi si cewek itu, yang sudah merakit hubungan selama itu sama si cowok yang ternyata ngibulin dia dari belakang. Gue yakin lo pasti gak akan tega kan? Lo dan dia sama-sama cewek . lo pernah mikirin gimana perasaan dia kalo dia tau? Dia loh yang bener-bener jadi korban disini. Gue gak nyalahin lo atau siapapun atau bahkan memihak siapapun. Baru kali ini gue punya sahabat deket kaya lo yas, dan gue ngerasa sayang sama lo dan sama Ira juga jadi gue gak mau sahabat gue sedih dan nangis. Jadi yang harus lo lakuin bukan menunggu si cowok mutusin ceweknya, tapi move on dan mencari yang lain. Masih banyak kok diluar sana cowok yang lebih baik. Inget karma Yas, kalo dia bisa ngelakuin hall ini sama ceweknya dia juga bisa ngelakuin ini sama lo kelak . “
Aku terdiam tak sepatah katapun keluar dari mulutku yang mungil, hanya air mata yang dapat menguraikan semuanya .
“ hubungan gue juga sekarang lagi gak baik sama cowok gue, gue ga tau dia dimana sama siapa dan ngapain dalam sehari bisa dihitung jari deh dia ngehubungin gue.  Ada beberapa temen gue juga yang pernah mergokin dia jalan sama cewek lain yang entah siapa. Tiap gue tanya selalu nyangkal, bukannya gue gak mau pergi tapi gue terlalu sayang meskipun disakitin terus menerus, tapi gue yakin pasti suatu saat akan ada titik dimana gue bener-bener capek dan pergi ninggalin dia. “ cerita Pricill berkaca-kaca.
*
“Let me love you.. with all mu heart, youre the one for me you are ligh in my soul..let me hold you with my arm, i wanna feels love again..i wanna feels love again.. coz i know love is you “
petikan gitar dengan suara khas Rico yang merdu membangunkan aku dari tidur malam ini,kulihat Pricill yang mendadak ingin tidur dirumahku sudah tertidur dengan pulasnya ditemani oleh boneka tedy bear kesayanganku. Aku beranjak bangun dan mencari sumber suara tersebut,aku berlari turun kehalaman rumah, kulihat Rico berdiri disana dengan gitar akustik warna coklat mudanya. Aku Terbelak kaget sambil melihat jam yang melingkar di tangan, jam menunjukan pukul 00:00 artinya tepat pukul dua belas malam .
“ Rico?? “
“ Happy Eight Month anniversary sayang “ ucapnya lembut, dan aku baru saja teringat bahwa hari ini tepat tanggal 20 merupakan hari jadi kita yang ke delapan meskipun dengan status yang belum jelas adanya .
“ Thanks Co “ ucapku sambil tersipu malu-malu .
“ Make a wish dulu buat hubungan kita “ Ucap Rico sambil menyalakan lilin diatas kue cupcakes bergambar wajah ku dan rico dengan tulisan besar Happy Annivesarry ke 8 bulan . aku memejamkan mataku sesaat sebelum mulai meniup lilin tersebut .
“ lama amat make a wish nya “ sindir Rico dengan candaanya yang khas.
“ Banyak hall yang aku minta di hari anniv kita ini , selain aku pengen hubungan kita lebih baik lagi aku juga pengen hubungan kita ada kejelasaan “ ucapku sendu, Rico Terdiam aku rasa dia mulai tersindir dengan ucapanku .
“ Hemm.. ada satu surprise lagi buat kamu sayang, tapi ada syaratnya “
“ apa syaratnya? “
“ tutup dulu matanya sama kain ini yah sampe aku bilang buka baru kamu boleh buka mata kamu “ Aku menggangguk tanda setuju dan memasukin mobil Rico yang entah akan dibawa kemana . sepanjang perjalan tak sepatah katapun keluar dari bibirku entahlah senang dan sedih bercampur aduk tak karuan .
Cukup lama perjalanan ditempuh akhirnya sampai juga aku ditempat yang dituju,Rico membantuku turun dari mobilnya. yang aku rasakan hanya angin yang cukup besar menerpa wajahku, aku yang tak ada persiapan dan hanya memakai baju piyama bergambar doraemon merasa sangat kedinginan. Tak lama Rico membantuku melepaskan kain penutup mataku, Aku membuka mataku perlahan. Kulihat dua kursi kayu dan satu buah meja terisi dengan beberapa minuman dan makanan ditengahnya ada lilin dan bunga dikelilingi oleh cahaya lampu kota nan jauh disana sungguh suasana romantis sekali .
“ Ah damn, so romantic “ ucapku sambil memeluk tubuh Rico .
“ You like it ? “
“ Really love , nice . dimana kita ? “
“ sebut saja namanya heaven hill, I love you Yass “
“ Rico, apakah kamu akan melakukan hall yang sama saat kamu dan Mikha merayakan hari anniv ? “
“ .... “ tak ada jawaban Rico hanya memandangku ragu
“ Jawab! “
“ Tentu, kenapa kamu bertanya seperti itu ? “
“ itu tandanya aku tidak lebih special dari Mikha bukan?”
“ Ayolah Yass, ini bukan waktu yang tepat membahas itu “
“ Ini justru waktu yang tepat, delapan bulan lamanya Co. Itu bukan waktu yang sebentar aku tak mau menghabiskan separuh waktu dari hidupku untuk menjadi benalu dikehidupan kamu dan Mikha, kalau kamu tidak bisa melepaskan Mikha, sebaiknya aku yang memilih mundur dan pergi . kamu harus memilih Co, tidak bisa kamu memiliki keduanya meskipun kamu merasa sikapmu sudah Adil, aku manusia memiliki keterbatasan hati. Jujur saja aku tidak butuh ini! Tidak butuh bunga,cupcakes,petikan gitar,suara indah! Aku tidak membutuhkan itu! Yang aku butuhkan kepastian, untuk apa aku merasa bahagia diatas penderitaan Mikha yang mungkin sedang menangis tersedu meratapi pacarnya yang entah ada dimana sekarang. “ Kini aku mulai menangis menangis dengan amat kencang, menangis dengan suara tertahan kali ini aku sungguh tidak bisa menahan semua ini lebih lama lagi dari hatiku.
“ Ayas Maaf “ Ucap Rico sambil memeluk tubuhku yang menggigil dan menangis sendu.
“ Aku pergi Co,Aku akan pergi..sungguh” ucapku sambil terisak
“ Maaf untuk waktu yang tidak tepat. Sungguh kamu akan pergi? “
“ Entahlah tapi aku tidak ada pilihan lain, aku tidak ingin terus begini. Aku pun ingin bahagia “
“ bisakah kita bahas ini lain kali? Aku gak mau kamu merusak perayaan hari jadi ke 8 kita, ini terlalu sayang untuk dilewatkan dengan tangisan. Aku mohon tersenyumlah jangan ada air mata “ Ucap Rico sambil menghapus air mata disudut mataku .
“ Nyanyikan satu buah lagu untuk aku! Cepattt... “ Ucapku mencoba tersenyum.
“ Oke “ Ucap rico sambil membawa gitarnya dan melantunan lagu favorite ku “ LOVE IS YOU-TEN2FIVE ” berulang-ulang kali.
*
Setelah cukup puas bercengkrama dan saling mengutarakan hingga pagi tiba akhirnya aku diantarkan pulang dengan segera oleh Rico. sesampainya dirumah kulihat pricill masih diposisi seperti malam tadi,aku mencoba membangunkan Pricill yang tertidur sangat pulas karena waktu sudah menunjukan pukul sembilan pagi setahuku dia ada kuliah jam sepuluh pagi ini.
“ Pricill bangun Hey “ ucapku sambil mengguncang-guncang tubuhnya yang lenjang,namun tak ada jawaban aku mengguncangnya lagi namun tetap tak ada gerakan dan tanggapan. Aku mulai panik,aku tarik selimut yang menyelimuti tubuhnya kulihat ada tisu bersimbah darah dari balik selimut tebal itu, aku semakin panik tak menentu ku guncang lebih kencang lagi tubuhnya namun tetap tak ada tanggapan.
“ PRICILL LO KENAPA? ? “ aku mulai sangat panik, aku segera menekan nomor telephone rumah sakit untuk membawanya segera ke UGD.
Setelah cukup lama Ambulance datang dan membawa pricill serta aku menuju rumah sakit, sepanjang perjalanan kerumah sakit perasaanku tak menentu. Berkali-kali aku menghubungi ponsel Rico dan Ira dan mereka berjanji untuk bertemu di rumah sakit segera untuk menenangkanku.
Pricill ditangani dengan segera, dokter dan beberapa suster langsung memasuki ruangan yang aku dilarang untuk ikut masuk kedalam sana, tak lama Ira datang dan memeluk tubuhku yang menggigil ketakutan.
“ Gue gak tau Pricill kenapa Ra, Gue beneran gak tau “ tangisku mulai pecah karena panic
“ Lo tenang dulu, semoga Pricill gak kenapa-kenapa yah “ Ucap Ira mencoba menenangkanku.
“ Siapa kerabat dekatnya pasien atas nama Pricill ? “ Tanya dokter dengan muka pucat pasi yang tiba-tiba keluar dari dalam ruangan tadi.
“ Saya dok “ Ucap ku tegang
“ Bisa ikut saya sebentar? “
“ Bisa “ Aku mengikuti langkah kaki dokter tersebut menuju sebuah ruangan khusus, tidak terlalu besar namun rapih.
“ sejak kapan Pricill mengidap penyakit ini? “ Tanya dokter dengan mimic muka serius
“ Penyakit? Penyakit apa ya dok ? “ tanya ku heran
“ anda sungguh tidak tau perihal penyakit yang menimpa kerabat anda itu ? “
“ dia tidak pernah bercerita tentang itu dok, apa yang terjadi ? “
“ pricilla terkena penyakit kanger hati akut, stadium akhir. Penangannya terlambat sell-sell kangkernya sudah menjalar kemana-mana “ jelas dokter panjang lebar, aku terbelak kaget pasalnya aku sama sekali tidak tau tentang ini, Aku baru mengenal pricill satu bulan dan itu tidak cukup untuk aku mengetahui semua masalah hidupnya terkecuali tentang papa dan mamanya yang tidak pernah punya waktu dengannya. Aku keluar dari ruang dokter tersebut dengan wajah pucat pasi kulihat Rico sudah datang dan menghampiriku untuk menguatkanku .
“ Yas, kata suster Pricill udah sadar udah bisa ditengok tapi harus gantian “ ucap Ira sambil memegang pundak ku.
“ yaudah kalian tunggu disini yah, Aku masuk duluan “ ucapku sambil masuk keruang dimana pricill dirawat, aku harus memakai baju ICU dulu sebelum akhirnya bisa melihat pricill dari dekat.
“ Pricill kamu kenapa? “ ucapku lembut sambil mengusap kepalanya.
“ Aku Cuma kecapean kok yas “ ucap Pricill dengan suara yang lemah hampir nyaris tak terdengar.
“ Pri, kamu sudah anggep aku sahabat kamu kan meskipun baru sebulan kita kenal? Kalo ada apa-apa itu cerita, mustahil kamu gak tau tentang penyakit yang sedang kamu derita, mustahil kamu gak tau! Kenapa kamu ga share sama aku atau Ira? Katanya kamu sayang sama aku dan Ira? “
“ Yass, Aku udah gak berarti lagi hidup didunia ini. Aku capek aku gak tau harus menceritakan penyakit ini sama siapa. Dan aku gak mau merepotkan kamu dan ira yang baru aku kenal satu bulan ini Yas.. maafkan aku karna sudah menyeret kamu kedalam masalah hidup aku. Orang tua ku yang sibuk dengan bisnisnya dan kerap kali tidak akur saat bertemu membuat aku sudah jauh menjadi anak broken home “
“ lalu pacar kamu kemana? “
“ dia pun sama Yas, sudah hampir satu tahun ini sikapnya berbeda dia bilang begitu mencintaiku tapi kenyataanya dia tak pernah punya waktu lebih untuk aku “ pricill sudah tumpah dengan air matanya membuat aku terharu dan tak kuasa menahan tangis juga, nyatanya aku lebih beruntung meskipun kedua orang tuaku pun sama sibuknya dan jarang bertemu setidaknya keharmonisan keluargaku tetap terjaga dengan baik.
“ Pricill jangan anggap aku sama Ira orang lain lagi ya, Anggap aku dan Ira bagian dari keluarga kamu, boleh aku minta nomor telephone orang tua mu? Sebagaimana buruknya hubungan mereka aku yakin mereka tidak mungkin tinggal diam kalau tau anaknya seperti ini “ ucapku sambil mengusap air mata yang menetes sedikit demi sedikit membanjiri wajah mulus Pricill, tak lama pricill mengangguk tanda setuju dan menyuruhku mengambil handphonenya dari dalam tas warna hitam milik pricill.
“ Ayass, makasih banyak yah. Baru kali ini aku merasakan memiliki sahabat “ ucapnya dengan senyum termanis yang pernah aku lihat, ahhh aku tak kuasa menahan sendu ini ku percepat langkahku keluar ruangan lalu menangis hebat diluar ruangan ditemani Ira dan Rico.  setelah cukup merasa tenang kutekan nomor yang bertuliskan “ mylovely mom “ .
“ Hallo pricil ada apa? “ sapa seorang wanita diujung sana, Aku mencoba lebih tenang menghela nafas panjang sebelum berbicara.
“ Hallo selamat sore tante, Aku Ayas temen deket Pricill “
“ Ayas? Temen deket? Setahu tante Pricill tidak memiliki sahabat dekat. Ada apa Ayas?Pricillnya mana? “
“ Iya kita memang baru kenal tante tapi kedekatan antara kita sudah terjalin cukup baik, Pricill sekarang sedang dirawat dirumah sakit Cahaya harapan jakarta tante. Boleh aku minta tante datang kemari? “
“ Pricill sakit? Sakit apa? Tumben sekali dia sakit hingga harus dirawat biasanya dia paling anti dengan rumah sakit. Saya kebetulan sedang sibuk-sibuknya Ayas, coba kamu telephone papinya saja. Saya sedang berada di singapura hari ini dan beberapa minggu kedepan,ada beberapa meeting yang tidak bisa saya tinggalkan. Setahu saya papinya Pricill sedang berada di jakarta, kamu bisa menghubungi dia dan beritahukan kepada dia bahwa anaknya sakit “
  Pricill mengidap penyakit berat tante, Kanker hati akut stadium akhir. Tidak kah tante merasa tersentuh? Anak semata wayang tante bertahan dan menutupi sakitnya tanpa ada yang perduli. Tante tidak merasa sedih? Tak ada rasa rindu? Tak perdulikah? Tinggalkanlah sedikit setumpuk pekerjaan tante dan saya berharap tante mau meluangkan sedikit saja waktunya untuk membahagiakan anak semata wayang tante yang mungkin waktunya tidak lama lagi. Tante seorang Ibu dan saya rasa tante lebih memiliki naluri tersebut dibandingkan saya yang baru kenal dengan Pricill satu bulan “ Ucapku dengan air mata sudah tumpah merasa sakit mendengar kata-kata ibunda pricill seolah tak perduli.
“ dimana pricill dirawat? Saya segera pulang ke jakarta hari ini “
“ dirumah sakit Cahaya harapan No 102 Lantai 5 tante, terimakasih sudah meluangkan waktunya “ Klikk telephone ku matikan segera. Ira terus-terusan mengusap-usap punggungku. Aku tau bagaimana rasa sakit yang diderita Pricill bertambah menjadi dua kali lipat dari seharusnya.
“ Ira, Mami lo lagi sakit dirumah kan? Gue gak apa-apa ditemenin Rico aja. Lo pulang gih “ Ucapku
“ Lo yakin gak apa-apa gue tinggalin? “
“ iya gak apa-apa, Pricill tanggung jawab gue aja lagian ada Rico kok disini “
“ yaudah besok pagi-pagi gue balik lagi kesini yah, titip Ayas ya Co. Kalo bukan nyokap gue sakit gak mungkin gue tinggalin Ayas sendirian “
“ Lo santai aja Ra, Ayas aman sama gue kok “ ucap Rico meyakinkan. Setelah berpamitan dan menguatkanku Ira segera bergegas pergi karena ibundanya sedang sakit demam tinggi dirumah dan tak bisa ditinggal lama. Aku mengajak Rico ikut masuk kedalam ruangan tempat Pricill dirawat untuk memperkenalkan Rico pada Pricilla. Dengan langkah perlahan aku dan Rico memasuki ruangan tersebut .
“ KIDOT!!! “ Teriak Pricill seketika, Aku tercengang kaget Begitu pula Rico.
“ Kalian saling kenal? “ tanyaku bingung.
“ Kidot kamu tau aku sakit? Tau dari mana? “ ucap Pricill mencecar Rico dengan berjuta pertanyaan.
“ Co, kamu kenal Pricill??? “ aku semakin bingung dan tak mengerti .
“ Yas, jangan bilang kalo cowok yang kamu ceritain tempo hari itu adalah Kidot!!! “ Pricill berteriak hebat, tubuhku bergetar mungkinkah bisa sekebetulan ini? Mungkinkah Pricill itu adalah Mikha.
“ RICO JANGAN DIEM AJA DONG! JELASIN SEMUANYA ADA APA INI? DIA SIAPA? KAMU MENGENAL DIA??? “ Kini aku mulai terpancing emosi, ruangan menggema dengan suara teriakanku yang bergetar.
“ Dia Mikha “ ucap Rico sambil tertunduk kaku.
“ Mikha??? “ Aku semakin tak mengerti dan dag dig dug tak karuan.
“ Mikha itu nama panggilan kesayangan aku buat Amelia Pricilla putri, yaitu dia. Dan Kidot nama panggilan kesayangan dia buat aku “
“ Ayas, jelasin sama gue!!! Kidot cowok yang lo ceritain tempo hari itu sama gue?? “ suara Pricill terdengar melemah.
“ Maafin gue Pricil, Maaf untuk kebodohan yang gue lakukan. Maaf sudah mengambil Kidot milik lo!!! Maaf untuk semua hall yang sudah dan telah terjadi. Seandainya waktu bisa gue puter balik gue bakalan rela ngelepas Kidot lo kalo gue tau Mikha itu adalah elo !! gue rasa udah gak ada gunanya lagi gue disini, gue pulang ya. Cepet sembuh ya Pricillia alias Mikha, gue udah telephone nyokap lo mungkin nanti malem dia sudah sampai disini. Rico Titip Pricill ya, Pricill gue balik yah, Kan udah ada Rico yang jagain lo. Co gue mundur, gue mohon jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi “ Aku berlari keluar ruangan berlari kencang menelusuri koridor koridor rumah sakit sambil menangis tersedu, dan bergegas pulang kerumah .
Berpuluh-puluh kali kudengar handphone ku  berdering kencang kulihat nama Rico tertera disana, aku menyembunyikan wajahku dibalik bantal. Rasanya sakit sekali sangat sakit sekali. Kejadian tadi berulang kali terekam jelas dibenak ku. Seandainya aku tahu lebih dulu bahwa Mikha itu adalah pricill tidak akan setega ini aku menyakitinya dan bersikeras tidak melepaskan Rico. malam semakin larut aku tetap masih tidak bisa berhenti menangis, kudengar suara rintikan hujan yang turun dengan perlahan diluar sana, tercium bau basah tanah menyengat menambah suasa duka malam ini.
“ AYASSSSSS!!!! “ Suara teriakan mengagetkan aku dengan tiba-tiba.
“ AYASSSSSSSSS!!!! “ Aku beranjak dan mengintip dari balik tirai jendela kamarku, kulihat Rico dengan tubuh basah kuyup berdiri di depan pagar rumahku. Aku tidak berlari dengan segera keluar rumah seperti biasanya, aku hanya berdiri dibalik tirai sambil menangis kencang,aku terkulai lemah terduduk dilantai dengan tangis yang semakin membahana hingga aku merasa kantuk dan tertidur tetap diposisi itu.
*
Aku terbangun dengan kepala yang terasa berat dan mata panda sisa menangis semalam, tiba-tiba teringat Rico aku segera mengintip dari balik tirai jendela dan kulihat Rico masih didepan pagar rumahku terduduk dengan pakaian basah kuyup. Aku yang merasa tersentuh langsung berlari kecil keluar rumah menghampiri Rico.
“ CO!! “ ucapku sambil menggoyangkan tubuhnya yang dingin sedingin es batu.
“ Ayass, Akhirnya kamu keluar juga “ ucapnya lemah sambil tersenyum parau.
“ ada apa lagi? Seharusnya kamu engga disini Co! Kasian Pricill kalo ditinggalin sendirian “
“ Mikha koma, semalam kami beratem hebat dan tiba-tiba dia pingsan Yass. Sumpah aku gak pernah tau perihal penyakit yang menimpa Mikha, seandainya aku tau tidak akan pernah aku menyaiti hatinya Yas “
“ Pricill koma lagi?? Kenapa kamu tinggalin Rico!!! “
“ Pricill manggil manggil terus nama kamu yas “ aku terdiam cukup lama, tubuhku serasa lemas. Seharusnya dia membenci ku! Seharusnya pricill membenci aku yang sudah sangat jahat kepadanya.
“ kamu mau kan ikut aku ke rumah sakit yas, anggap aku memohon “ baru kali ini aku melihat Rico menangis dan sekacau ini, aku mengganguk tanda setuju dan segera melaju diatas motor Rico menuju rumah sakit.
Rico menjalankan motor dengan kecepatan tak terkendali bisa kurasakan jantungnya berpacu lebih cepat. Perjalanan jauh bisa ditempuh dalam waktu 10 menit. Sesampainya dirumah sakit Rico berlari menuju ruangan pricill dan aku mengikuti nya dengan langkah cepat.
“ Dok, Mikha sudah siuman ? “ tanya Rico panic dokter hanya mengangguk dengan wajahnya yang pucat, Rico bergegas masuk kedalam ruangan diikuti aku yang sama panicnya . kulihat Pricill terkulai sangat lemah wajanya yang cantik terlihat pucat sekali.
“ Kidot, kaki aku sakit gak bisa digerakin “ ucap Pricill dengan mata berkaca-kaca sambil terus mencoba menggerakan kakinya.
“ Hay pricill, kamu baik-baik saja kan? “
“ Ayas, jangan pergi lagi seperti kemarin aku mohon. Aku mohon disisa umurku aku ingin mengisinya dengan orang-orang yang aku sayang, berkat kamu mama mau datang menjenguk aku dan sekarang sedang pergi makan bersama papa. Aku bahagia Yas, dan kebahagiaan aku akan lengkap dengan hadirnya kamu. Maaf untuk bentakan yang kemarin aku hanya emosi sesaat tanpa memikirkan ribuan kebaikan yang sudah kamu lakukan “ ucap Pricill lirih sambil menggengam tanganku erat.
“ Pricill Maaf “ hanya kata itu yang dapat keluar dari mulutku serta air mata yang berjatuhan dengan hebat membanjiri pipiku.
“ Rico, Ajak aku ke heaven hills  “ ucap Pricill dengan lemah.
“ kamu tau heaven hills ? “ tanyaku heran sambil melirik rico yang tertunduk kaku.
“ Rico sudah cerita semuanya Yas, Aku boleh kan mengunjungi tempat special yang diberikan Rico buat kamu? “
“ tapi kondisi kamu kan sedang tidak bagus sayang “ ucap Rico sambil mengusap kepala Pricill dengan muka dan tatapan sendu. Tak ada lagi perasaan cemburu kini, yang ada hanya perasaan haru menyelimuti hatiku .
“ Aku mohon Kidot, aku mohon. Sekali saja untuk terakhir kalinya “
“ apa sih ! kalo ngomong jangan kemana aja! Aku yakin kamu bisa bertahan dan sehat kembali kemudian menikah dan hidup bahagia dengan Rico! “ ucapku menyanggah ucapan Pricill
“ Yass, aku mohon ajak aku ke heaven hills. Aku bosan tertidur terus disini aku ingin menikmati pegunungan bintang. Aku mohon “
Aku menarik nafas panjang dan menyetujui permohonan Pricill. Aku mencoba melobi kedua orang tua pricill dan dokter, setelah mendapatkan ijin kami bergegas memboyong Pricill menaiki mobil papinya Pricill karena hari ini Rico tidak membawa mobil. Sepanjang perjalanan Pricill hanya terdiam dan tersenyum, sampai akhirnya perjalan kami selesai tibalah kami di heaven hills tempat special bagi ku. Ku bantu Pricill menaiki kursi rodanya dan memakaikannya mantel tebal karena anginnya sangat kencang.
“ tempat yang indah “ ucap Pricill lirih. Aku terduduk diatas batu dekat kursi roda pricill ditemani Rico disamping kanan kursi roda pricill.
“ Ayas, makasih yah disisa sisa umur aku, aku bisa merasakan indahnya memiliki sahabat . indahnya berjuang untuk hidup dan memaafkan. Co, nanti kalo aku gak ada janji sama aku jagain ayas jangan sakitin dia kaya kamu sakitin aku yah Co! Aku sayang kalian berdua, kalian penting. Kalian special. Terimakasih yah yass untuk tidak egois terhadap perasaan kamu sendiri. Kamu memang teman yang baik. “ jelas Pricill panjang lebar sambil terisak, aku sudah menangis tak tertahankan, lama kami saling berdiam diri.
“ malam sudah tiba, kita pulang yu Mik. Nanti kamu dicariin dokter dan orang tua kamu “ ajak Rico sambil beranjak berdiri, Mikha terduduk seperti tertidur matanya terpejam bagai tak bernyawa. Rico mengguncangkan tubuh Mikha lagi, namun tetap tak ada tanggapan. Aku mulai panic berdiri dan ikut ikutan memanggil manggil nama Pricill, namun dadaku terasa sesak saat aku dapati nafasnya sudah benar-benar tidak ada... pricill meninggal, pricill pergi lebih cepat dan meninggalkan rasa sedih yang mendalam di hati aku maupun Rico. aku memeluk tubuh pricill diatas kursi roda di heaven hill dengan air mata dan ucapan maaf berjuta-juta kali, kulihat Ricopun menangis sambil menggenggam tanganku ..
“ pricill !! pricill bangunnnn “ aku menangis dengan histeris , Rico mencoba menenangkanku.
Pricill maaf untuk semua ini dan terimakasih untuk persahabatan yang baru terjalin sebentar namun terasa berarti..
Pricilia, tenang disana . aku akan sangat merindukan kamu .

 TAMAT